Satlantas Polres Belu Bersihkan Material Tanah Longsor di Jalan Sabuk Nualain

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Cuaca ekstrim disertai hujan yang mengguyur Kabupaten Belu sejak Minggu kemarin telah mengakibatkan tanah longsor hingga menutupi jalan sabuk perbatasan tepatnya di ruas jalur Nualain menuju Lakmaras, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.

Guna antisipasi kecelakaan lalu lintas, personil Satlantas Polres Belu dibawah pimpinan Kasat Lantas, IPTU Petterson Riwu langsung melakukan monitoring ke lokasi bencana pada Selasa 12 Maret 2024 kemarin.

Selain melakukan pengaturan lalu lintas, personil Sat Lantas Polres Belu bersama anggota Polsek Lamaknen membersihkan tanah longsor yang menutupi badan jalan Nasional di Dusun Maubesi, Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan.

Kapolres Belu, AKBP Richo Simanjuntak melalui Kasat Lantas IPTU Petterson Riwu menyampaikan, bencana alam tanah longsor yang menutupi ruas jalan sabuk perbatasan di Nualain tidak dapat dilewati dan dilalui oleh kendaraan bermotor baik roda 2, roda 4 dan roda 6 karena material longsor menutupi seluruh badan jalan.

Jelas dia, badan jalan yang tertutup material tanah longsor di perkirakan panjang 40 meter, lebar sekitar 6 meter dan ketinggian lokasi longsor di perkirakan 75 meter. Bencana alam diakibatkan intensitas hujan yang tinggi di wilayah Lamaknen Selatan hingga saat ini masih di guyur hujan.

Upaya yang telah di laksanakan guna membersihkan material tanah longsor yaitu 1 unit excavator milik Dinas PUPR Belu yang melaksanakan kegiatan pembersihan. Tetapi untuk sementara dihentikan pengerjaan pembersihan material dikarenakan situasi hujan dan dikuatirkan akan terjadi longsor susulan.

Lanjut Petterson, untuk tanggul penahan (bronjong) tidak dapat menahan material tanah longsor sehingga menutupi seluruh badan jalan yang menghubungkan delapan Desa yang berada di wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan.

“Lokasi bencana berjarak sekitar 500 meter dari Polsubsektor Lakmaras. Untuk jalan alternatif dapat melewati jalan pengerasan di Desa Debululik dengan Jarak tempuh 10 km dengan hambatan potensi tanah longsor dan jalan berbatuan, sedangkan jalan alternatif lain melewati jalan sabuk merah Kaen Desa Maudemu dengan jarak 17 km dengan hambatan serupa,” ujar dia, Rabu (13/3).