Jamrud dan Cokelat Akan Konser Crossborder di Belu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menggandeng band ternama Jamrud dan Cokelat untuk konser Wonderful Indonesia Crossborder di Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan RI-Timor Leste, Minggu 27 Agustus 2017 mendatang.

Even ini untuk mendukung Nawacita Presiden Jokowi dan juga menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) asal Timor Leste. Saya juga meningkatkan aktivitas industri pariwisata di kawasan perbatasan Belu.

Demikian Asisten Deputi Analisis Data Pemasamaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata Indonesia, Sutarjo dalam press confrence bersama Kadis Pariwisata, Iven Organizer (IO) di Atambua, Jumat (25/8/2017).

Menurut dia, perhelatan ini merupakan rangkaian kegiatan penyelenggaraan festival Crossborder Atambua di tahun 2017 yang terus konsisten digelar oleh Kemenpar. Konser ini penting juga dilaksanakan dalam pengembangan potensi pariwisata di tapal batas.

Jelas Sutarjo, konser band Jamrud dan Cokelat di festival wonderful Indonesia Crossborder sudah yang kedua kalinya, sebelumnya di tahun 2016 lalu dan sukses menyedot sekitar 25 ribu penonton di Atambua, juga dari Kabupaten tetangga bahkan warga dari negara tetangga Timor Leste.

“Secara resmi konser festival di lapangan umum Atambua ini akan dibuka oleh Bupati Belu. Ini daerah paling dekat dengan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, ada Pos Lintas Batas Negara Mota’ain yang menghubungkan dua negara. Jadi ini sangat berpotensi mendatangkan wisatawan,” ujar Sutarjo.

Baca juga : Kapolres Belu Ajak Seluruh Instansi Bangun Sinergitas di Tapal Batas RI-Timor Leste

Selain bagian dari tindak-lanjut Nawacita Presiden RI membangun dari pinggiran, ini ditindaklanjuti oleh seluruh sektor. Seperti pembangunan infrastruktur dan dari Pariwisata membuat magnet di batas itu harus menarik yaitu melalui festival, seperti even konser, olahraga. Perlombaan dirancang untuk menarik minat warga, agar setiap kali ada even dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Termasuk juga indsutri pengusaha Kenapa harus dibatas, sebenarnya ada misi yang harus dicapai yaitu untuk menarik wisatawan 20 juta di tahun 2019. Tahun ini harus bisa target 15 juta wisatawan. Ini sebagai triger atau pemicu,” ujar dia.

Tahun ini secara nasional ada di 8 Propinsi di dua puluh sembilan Kabupaten dan 214 even festival. Kita harapkan sesuai dengan minat warga masyarakat. Target harus optimis berkaca dari tahun lalu, musisi Jamrud, tahun ini satu event target 20 ribu. Target utama wisatawan manca negara dan Terget jangka panjang ke depan.

“Even ini juga untuk ciptakan kesejahteraan masyarakat, ekonomi dan persahabatan antar bangsa di tapal batas Belu-Timor Leste. Harapan kita semoga tidak terjadi friksi atau konflik selama even berlangsung. Mudah-mudahan terus berkelanjutan dan berkesinambungan,” pinta Sutarjo.

Kesempatan itu Budi selaku perwakilan IO konser tersebut mengatakan terkait sound pihaknya maksimalkan menyediakan perlengkapan sound yang terbaik dan mengharapkan akan terbaik sesuai spek Kementerian. “Soundnya sangat cukup untuk artis dan semoga tidak mengecewakan para penonton,” ungkap Budi.