Cis Timor dan CSR Sosialisasi Program Incident di Desa Umaklaran

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cis Timor dan CSR menggelar sosialisasi program incident di Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan bertempat di Aula Kantor Desa Umaklaran dihadiri Kepala Desa, pihak LSM Cis Timor, CSR, Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Tastim, Babinsa, Babhinkamtobmas, Perangkat Desa Umaklaran serta masyarakat setempat.

Menutur Kades Umaklaran, Agustinus Nai Bili, hari ini dilakukan kegiatan sosialisasi bersama Cis Timor dan CSR yang melakukan kegiatan program selama satu setengah tahun bersama masyarakat Umaklaran.

“Dimana beberapa program yang akan dilakukan yakni di bidang pertanian, penanggulangan bencana, ketahanan pangan dalam bentuk kelompok kelompok masyarakat,” terang dia.

Diutarakan, atas nama masyarakat Umaklaran kami menyampaikan terimakasih kepada LSM Cis Timor dan CSR yang memilih Desa Umaklaran salah satu Desa binaan mereka untuk membina masyarakat melalui program kerjanya.

“Program dua LSM itu kita kolaborasikan dengan program yang ada di Desa. Kita harap Babinsa dan Babinkamtibmas dampingi kegiatan ini, dan dengan hadirnya program Cis Timor dan CSR ini dapat tingkatkan kesejahteraan masyarakat,” pinta Nai Bili.

Sementara itu, Project Manager CIS Timor Wendelinus Inta menuturkan, program incident itu bertujuan untuk penguatan kapasitas dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi resiko.

“Project ini ada di lima Desa yakni, Umaklaran, Bauho, Dafala, Tasain dan Rinbesihat. Kita memulai project ini dengan sosialisasi, dimana tujuannya bisa memahami secara baik dengan programnya,” ujar Inta.

Senada, District Project Officer Belu (CRS) Yohanes Bria menyampaikan kegiatan ini guna memberikan pemahaman kepada masyarakat agar lebih siap dan tanggap terhadap situasi perubahan iklim.

“Paling tidak saat mereka menanam atau mengelola lahannya sudah lebih adaptasi dengan situasi ini. Jadi, hari ini kita jelaskan secara detail kaitan dengan penguatan kemampuan petani serta pelatihan buat petani,” terang dia.

Lanjut Bria, hal lainnya di program ini juga akan fokus pada petani siap dalam menyiapkan diri dalam pengurangan resiko bencana. Sehingga saat terjadi bencana mereka sudah mengetahui bagaimana cara menolong warga.

“Kita akan fokus pada kelompok kampung bencana dan siapakan petani dalam ketahanan finansial,” sebut dia.