Pangdam IX/Udayana : Hindari Pelanggaran dan Jaga Nama Satuan Yonif Raidersus 744/SYB

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Prajurit Yonif Raider Khusus 744/SYB diminta untuk menghindari pelanggaran sekecil apapun selama 9 bulan kedepan melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-RDTL yang akan menggantikan Yonif 743/PSY.

Hal itu ditekankan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto dihadapan Danyon serta 450 prajurit Yonif Raidersus 744/SYB usai penutupan latihan kesiapan pratugas Satgas Pamtas RI-RDTL di Mayonif, Tobir, Kabupaten Belu, Kamis (7/7/2022).

Diutarakan, kita semua mengetahui bahwa kearifan lokal di daerah perbatasan ini adalah identik dengan pesta dan mabuk-mabukan dan hal ini harus dihindari karena mabuk-mabuk itu adalah hulu daripada sebuah pelanggaran dan mabuk-mabukan itu merupakan suatu pelanggaran bagi seorang prajurit.

“Karena itu saya minta jaga diri kalian. Jaga nama satuan Yonif Raider Khusus 744/SYB ini,” tegas Sonny.

Dikatakan, satuan ini Batalyon yang lahir di daerah operasi, nama besar Yonif 744 ini sudah menggaung bahkan hari ini yang menjadi Kasad pun adalah orang yang dilahirkan dari satuan ini. Tim samodok itu dulu sangat terkenal, banyak Perwira jagoan perang lahir dari Yonif 744/SYB.

“Makanya kalian yang mewarisi dari nama besar Yonif Raider Khusus 744 ini jangan sampai kalian membuat sesuatu yang tercela selama pengamanan perbatasan. Padahal kalian melaksanakan tugas jauh lebih ringan daripada yang mereka mereka dulu lakukan,” pesan Sonny.

Menurut dia, melaksanakan penugasan di daerah perbatasan ini tantangannya tidaklah berat namun tantangan tersebut adalah datang dari diri kalian sendiri, karena kalian melaksanakan operasi di depan rumah atau di wilayah kalian sendiri.

Tapi perlu diingat bahwa setelah selesai melaksanakan pratugas status kalian adalah di daerah operasi sehingga mental kalian adalah mental prajurit yang sedang melaksanakan tugas di daerah operasi, hilangkan semua pikiran-pikiran yang ada di rumah.

“Jangan sampai ada prajurit yang pulang pergi ke hombase selama penugasan berlangsung. Oleh karena itu Danyon dan Danpos perhatikan ini dengan baik-baik,” ujar dia.

Pangdam Udayana meminta kepada Danyon memperhatikan betul kesejahteraan prajurit. Pada saat operasi bukan berarti harga mati tidak ada perizinan. Perizinan tetap diberikan pada saat hal-hal yang penting seperti orang tua sakit keras, orang tua meninggal, anak sakit.

“Itu diberikan toleransi untuk perizinan karena kita bukan melaksanakan operasi tempur melainkan operasi pengamanan tetapi terkait alasan perizinan tersebut jangan dijadikan sebuah alasan,” ungkap Sonny.

“Yakinkan apa yang menjadi hak prajurit harus sampai ke tangan prajurit, tidak boleh hak prajurit sekecil apapun tidak sampai ke tangan mereka,” tambah Perwira Bintang Dua itu.