Gubernur NTT Lantik Bupati Lembata dan Flotim
Laloran Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Senin (22/5/17) melantik dua kepala daerah, masing-masing Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur serta Bupati dan Wakil Bupati Lembata hasil Pilkada serentak pada Februari 2017.
Pejabat yang dilantik itu adalah Antonius Gege Hadjon dan Agustinus Payong Boli sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, serta Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lembata periode 2017-2022.
Pengambilan sumpah dan pelantikan dua kepala daerah tersebut diselenggarakan di Aula El Tari Kupang sekitar pukul 09.00 Wita.
Turut hadir perwakilan Menteri Dalam Negeri, unsur pimpinan kabupaten se-Provinsi NTT, DPRD provinsi dan kabupaten, KPU dan Bawaslu, serta berbagai instansi dan elemen masyarakat setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Pemerintahan Provnsi NTT Elias Hali Lanan, dalam acara itu, membacakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.53-3126 dan 132.53-3127 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Provinsi NTT.
“Keputusan Mendagri berdasarkan hasil keputusan KPU Kabupaten Flores Timur Nomor 12/Keputusan/KPU-Kabupaten.018.433980/ 2017 tanggal 16 Maret 2017, yang menetapakan Antonius Gege Hadjon dan Agustinus Payong Boli sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur,” katanya membacakan surat keputusan Mendagri itu.
Demikian pula, keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131-53-3140 dan 131-53-3140 Tahun 2017 tentang pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Lembata.
Baca : Doakan Bangsa, Brigade Meo Gelar KKR di Pantai Tedys Kupang
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lembata Nomor 08/Keputusan.KPU-Kabupaten.018.434047/III Tahun 2017 tanggal 15 Maret 2017 menetapkan Eliaser Yentji Sunur- Thomas Ola Langoday sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lembata.
Gubernur Lebu Raya pada kesempatan itu meminta para pemimpin baru di dua daerah tersebut untuk merangkul kembali seluruh kekuatan yang sempat berbeda pandangan selama penyelenggaraan Pilkada untuk bersama- sama bergerak memajukan daerah.
“Jangan menjadi pemimpin bagi kelompoknya sendiri atau pemimpin untuk tim sukses atau orang-orang yang mendukung selama Pilkada, tetapi jadilah pemimpin untuk semua orang di Flores Timur dan Lembata,” kata Lebu Raya.
Dia juga meminta para pemimpin baru Flores Timur dan Lembata untuk selalu menjalin kerja sama dengan semua kekuatan yang ada di daerah. Sebab, kerja sama adalah cara ampuh untuk menghindari perbedaan. Perbedaan pilihan selama pelaksanaan Pilkada beberapa waktu lalu adalah hal yang lumrah dalam kehidupan berdemokrasi, untuk itu jadikan perbedaan sebagai sebuah kekuatan.
“Jangan anggap para pengeritik itu adalah musuh. Sebab, tidak ada peimpin yang lolos atau luput dari kritikan atau sorotan. Saya juga meminta untuk menerima kritikan sebagai cambuk untuk membangun daerah in,” katanya.