Doakan Bangsa, Brigade Meo Gelar KKR di Pantai Tedys Kupang

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Perlawanan terhadap radikalisme membutuhkan dukungan dari seluruh anak negeri dan juga tentunya dari Tuhan. Dukungan doa bagi bangsa ditujukan untuk membangkitkan semangat nasionalisme bagi anak negeri.

Menyikapi persoalan bangsa saat ini, Brigade Meo menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani “KKR Doa Malam Bagi Bangsa” yang dilaksanakan di Pantai Tedys Kupang, Sabtu (20/5/2017) malam.

Pendeta Esra Alfred Soru, dalam khotbah menyampaikan, tujuan diadakannya KKR tersebut adalah agar bangsa Indonesia mendapat kemuliaan dari Tuhan.”Bangsa Indonesia telah lama diintip oleh kelompok radikalisme. Kelompok radikalisme saat ini telah bergerak di bawah tanah bagitu lama,” ujarnya.

Menurut dia, munculnya kelompok-kelompok radikalisme dikarenakan oleh semangat nasionalisme telah mati. “Semangat kebangsaan makin hari makin rendah akibathya orang bisa merongrong Pancasila dan merubah dasar negara kita,” katanya.

Kemuliaam Tuhan yang diharapkan, kata dia, agar bangsa Indonesia melalui kepemimpinan Presiden Joko Widodo terbebas dari bahaya disintegrasi bangsa yang saat ini sedang dirongrong oleh kelompok-kelompok radikalisme.

“Ada rongrongan terhadap pemerintah. Ada ancaman terhadap pancasila dan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, bangsa Indonesia sedang dilanda kesulitan dan berbagai problem yang hendak menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia seolah-seolah terpuruk,” ucapnya.

Persoalan lainnya, menurut Pdt Esra adalah masalah korupsi, kemiskinan, kebodohan dan masalah lainnya. Pasalnya, bangsa Indonesia telah merdeka dari penjaaahan tapi belum merdeka bagi persoalan lainnya.

Baca : Mayat Perempuan Tak Dikenal Ditemukan Mengapung di Teluk Kupang

“Malam hari ini Brigade Meo mengajak kita untuk berdoa bagi bangsa kita. Kita harus berdoa bagi bangsa kita agar terlepas bagi keterpurukan,” ungkapnya.

Ketua DPD Brigade Meo, Pendeta Adi Ndy mengatakan, jika ada yang merongrong Pancasila harus berhadapan dengan Meo Flores, Meo Rote, Meo Sumba, Meo Timor dan Meo-Meo yang lainnya.

“Brigade Meo bertekad NKRI harga mati di bawah dasar Pancasila. Hari ini banyak ormas dan gerakan NKRI harga mati tapi disatu sisi bukan pancasila,” katanya.

Dikatakannya, tak dapat dipungkiri bahwa saat ini ada ketidakadilan, adanya ancamaan terhadap Pancsila dan pemerintah. Oleh karena itu semua orang harus bersatu untuk mendoakan bangsa Indonesia.

“Kekuatiran saya, Indonesia tinggal kenangan bagi anak cucu kita. Jangan diam dan jangan pernah diam jika bumi pertiwi diobok-obok. Kita Kawal bangsa kita, bagi kita NKRI Harga Mati. Pancasila harga mati. Khilafah bagi kita harus tidak ada,” tandasnya.