Musda MUI Harus Mencerminkan Keinginan Dan Suara Umat Muslim di Kabupaten TTU

Bagikan Artikel ini

Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David mengharapkan Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Islam (MUI) Kabupaten TTU mencerminkan keinginan dan suara umat Muslim di Kabupaten TTU.

Harapan itu diungkapkan sosok orang nomor satu di Kabupaten TTU ini dalam sambutannya yang dibacakan Penjabat Sekda TTU, Fransiskus Fay, M.Si pada saat membuka secara resmi kegiatan pembukaan musyawarah daerah Majelis Ulama Indonesia Kabupaten TTU tahun 2021 di Aula Viktory 2 Kefamenanu, Sabtu (23/10/2021).

Bupati Juandi pada kegiatan yang dihadiri Dandim 1618 TTU, Wakapolres TTU, Kepala Kantor Agama Kabupaten TTU, Ketua Pengadilan Agama, Ketua MUI Propinsi NTT, Ketua FKUB dan para tokoh agama itu mengatakan, MUSDA tahun ini salah satu agenda utamanya adalah memilih badan pengurus MUI Kabupaten TTU yang baru.

“Oleh karenanya, saya mengucapkan terimakasih kepada pengurus MUI TTU yang lama dan selamat kepada pengurus baru yang akan terpilih, semoga tugas yang diemban, dilaksanakan sebaik-baiknya demi kemajuan organisasi MUI itu sendiri dalam menjaga akidah umat Islam di Kabupaten TTU,” ujar Juandi.

Bupati Juandi menjelaskan, satu hal yang selalu menjadi pergumulan sekaligus harapan bersama sebagai sesama warga bangsa maupun sebagai umat beragama di negeri ini adalah bagaimana agar bangsa dan daerah ini terus bertumbuh dan semakin maju, adil, demokratis dan beradab, di tengah-tengah pelbagai kemajemukan yang ada.

Kemajemukan yang ada menurut Bupati TTU periode 2021 – 2026 ini merupakan sumber daya atau energi positif bagi persatuan dan kesatuan serta pembangunan bangsa. Namun, disisi lain dapat pula menjadi ancaman yang serius, apabila kemajemukan yang ada tidak dikelola dan dimaknai secara arif dan bijaksana oleh segenap elemen bangsa.

Negara atau pemerintah, sesuai amanat konstitusi, beber Juandi, berkewajiban untuk senantiasa melindungi dan mendorong kehidupan keagamaan agar setiap agama yang berbeda-beda dapat dengan leluasa melaksanakan ajaran agamanya, serta menjaga kerukunan beragama, baik kerukunan intern umat beragama maupun antar umat beragama atau kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

Lanjutnya lagi pemerintah senantiasa membuka ruang yang seluas-luasnya bagi para tokoh agama, untuk melaksanakan peran kenabiannya, dalam bentuk nasihat, anjuran, seruan modal dan bahkan kritik yang konstruktif terhadap penyelenggaraan pemerintahan, serta demi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan dinamika pembangunan daerah.

MUSDA MUI yang dilaksanakan ini merupakan salah satu ketentuan organisasi yang wajib dilaksanakan sebagai lembaga permusyawaratan tertinggi bagi MUI tingkat daerah. Musda juga bertujuan untuk mengembangkan kinerja dari pengurus sebelumnya serta merumuskan program dan memberikan rekomendasi untuk kepengurusan selanjutnya. Oleh karenanya dalam penyelenggaraan Musda ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan bersama, antara lain,

Pertama, Musda ini sebagai wadah musyawarah para cendikiawan muslim untuk membahas dan memutuskan berbagai agenda penting MUI untuk kaum Muslimin di Kabupaten TTU harus melibatkan secara aktif kaum terpelajar bagi perkembangan MUI kedepan.

Kedua, wadah ini digunakan sebagai forum konsolidasi dalam memperkuat peran dan sumbangsih MUI dalam kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan serta kebangsaan.

Ketiga, Musda kali ini menjadi forum penyerapan aspirasi umat islam di Kabupaten TTU mengenai masalah – masalah yang ada.

Keempat, forum ini menjadi wadah silaturahmi antara komponen umat dalam rangka meningkatkan partisipasi umat.