Tahapan Kampanye, Begini Harapan Orang Muda Kepada Paslon Gubernur NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Tahapan kampanye pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dimulai tanggal 15 Februari 2018. Memasuki tahapan penting menentukan pemimpin lima tahun ke depan ini, ada pesan dan juga sejumput harapan dari orang muda NTT kepada para pasangan calon (Paslon) yang berkompetisi meraih simpati masyarakat.

Pesan dan harapan orang muda ini disampaikan dalam acara deklarasi tolak dan lawan politik uang dan Politisasi SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) dalam pemilu gubernur 2018, yang digagas oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTT bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day, Rabu (14/2/2018) di Kupang.

Mewakili Komunitas Orang Muda Lintas Agama, Carningsih Bunga mengungkapkan, gerakan kampanye tanpa SARA dan politik uang sudah dilakukan organisasi masyarakat sipil dan orang muda lintas agama jauh- jauh hari sebelum hajatan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2018 dimulai.

“Karena itu kami berharap, jangan hanya karena momen pilkada ini, upaya yang sudah kami lakukan sejauh ini kemudian dibalikkan dalam sekejap mata, atau merusaknya dengan memainkan isu-isu SARA dan politik uang serta kampanye hitam,” ungkap Ningsih, sapaan Carningsih Bunga.

Dia berharap kepada masing- masing tim sukses, tim kampanye dan juga keempat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, baik Pasangan Calon Esthon-Chris, Pasangan MS-Emy, Pasangan BKH-Benny Litelnoni dan Pasangan Viktory-Joss untuk mengingatkan relawan atau pendukungnya agar memperhatikan hal dimaksud.

“Pesan dan harapan ini ditujukan kepada tim sukses, tim kampanye dan pasangan calon agar agar mengingatkan relawan dan pendukung masing- masing, khususnya orang muda agar persahabatan yang telah dibangun selama ini rusak dalam sekejap mata,” tegasnya.

Ningsih mengingatkan agar cerdas dan berhati- hati menggunakan media sosial, sehingga tidak melakukan kampanye hitam, dan juga diskriminasi SARA yang bisa berujung pada persoalan hukum.

“Kami ingatkan kepada teman-teman semuanya, bahwa pihak kepolisian punya Cyber Dunia Maya, jadi hati- hati menggunakan sosial media,” tandas Ningsih mengingatkan.

Ketua Cabang GMKI Kupang, Christo Kolimo mewakili organisasi kemahasiswaan mengatakan, sebagai pemuda dan pemilih pemula menginginkan agar pemilukada di NTT berjalan bersih. Karena itu, diharapkan kepada pasangan calon untuk menegaskan kepada pendukung agar bersama-sama berkomitmen menolak politik uang dan politisasi SARA di Pilgub NTT 2018.

“Hal itu sebagai edukasi politik kepada masyarakat sekaligus bahan belajar bagi generasi muda sebagai pemilih pemula agar kedepannya, dapat melakukan hal-hal baik dalam berpolitik,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, sejumlah tokoh agama juga turut menyampaikan pesan dan harapannya agar proses demokrasi ini dapat berjalan dengan aman, tertib dan nyaman dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta tidak menciderai proses pilkada di NTT dengan politik uang dan politisasi SARA.