Warga Kelapa Lima Keluhkan Pekerjaan Jalan Asal Jadi Oleh PT UKB
Laporan Nyongki Mauleti
Kupang, NTTOnlinenow.com – Warga Kelurahan Kelapa Lima, khususnya yang berada di wilayah RT19, 20, dan 21 menilai pekerjaan jalan dengan konstruksi Hotmix milik dinas PUPR Kota Kupang, yang dikerjakan oleh PT. UKB, di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, dan Jalan Bung Tomo di wilayah tersebut terkesan asal jadi tanpa melihat mutu pekerjaan. Bahkan boleh dikatakan pekerjaan tersebut sangat tidak layak jika dilihat dari konstruksi secara keselurahan.
“Lokasi jalan ini baru dihotmix seminggu yang lalu, tapi coba bapak-bapak (wartawan) lihat, jalan ini sudah rusak, padahal jalan tergolong sunyi karena jarang dilalui kendaraan, apalagi kendaraan besar. Kalau pekerjaannuya model seperti ini sebaiknya tidak usah pake konstruksi hotmix, sudah mahal tapi tidak berguna, Kata Ketua Rt20 Cornelis Ga, kepada wartawan, Senin (18/9/2017).
Ga Mengaku, dirinya tidak terlalu memahami benar konstruksi jalan, tapi melihat kondisi jalan yang baru selesai dikerjakan, terus mengalami kerusakan, maka dirinya menilai bahwa pekerjaan tersebut dilakukan dengan tidak benar.
“Saya rasa pekerjaan ini tidak benar. Masa baru dikerjakan sudah rusak rusak,” ujarnya kesal.
Pada kesempatan itu, Ga juga berharap media dapat memberitakan soal pekerjaan ini, sehingga pemerintah Kota Kupang, dalam hal ini dinas PUPR selaku pemilik proyek bisa turun langsung melihat hasil pekerjaan ini, untuk bisa perbaiki, sebab melihat konstruksi jalan, tidak mungkin bertahan lama.
“Ini belum musim hujan. Kalau pekerjaan model seperti dikerjakan pada saat musim hujan, maka ketika hujan turun sehari, material yang ada bisa hanyut terbawa air, untuk itu pemerintah Kota Kupang perlu melakukan pemantauan hasil pekerjaan,” ujar Cornelis Ga.
Anggota Komisi III, DPRD Kota Kupang, Merry Salouw yang sempat melihat hasil pekerjaan jalan yang ditangani PT. UKB sangat menyesalkan Kualitas pekerjaan jalan tersebut.
Menurutnya, pekerjaan jalan itu terkesan asal jadi tanpa memperhatikan kualitas. Menurutnya, seharusnya pekerjaan jalan disemua titik harus mendapat pengawasan dari dinas PUPR, agar mutu pekerjaan bisa terjamin.
Ia mengaku kualitas jalan seperti ini, gampang rusak karena tidak memperhatikan mutu. Para kontraktor sering berdalih kalau pekerjaan cepat rusak mereka menyebut masih dalam masa perawatan selama enam bulan, sehingga kalau rusak tinggal diperbaiki. Untuk itu dirinya mengharapkan dinas PUPR harus melakukan pematauan terhadap semua pekerjaan jalan di Kota Kupang, khususnya di tahun anggaran 2017.
Sementara itu, wakil Ketua Komisi III, DPRD Kota Kupang, Kamilus G.Tokan, yang dimintai pendapat soal pekerjaan jalan itu, belum mau banyak berkomentar, sebab dirinya belum melihat kondisi jalan tersebut, akan tetapi dirinya berjanji akan melakukan peninjauan bersama seluruh anggota Komisi III.
Kamilus mengaku, sesuai jadwal yang disepakaiti Sekertaris Komisi III, Tellendmark Daud, besok, Selasa (19/9). Komisi III akan melakukan pemantauan hasil pekerjaan tersebut.