HUT ke-72, Persit Tingkatkan Peran Dan Jaga Eksistensi

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana XVI Kodim 1605/Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste merayakan HUT Persit ke-72 tahun 2018, Sabtu (13/4/2018).

Kegiatan berlangsung di aula Makodim Belu dihadiri Dandim 1605/Belu, Dansubden POM Atambua, Staf Perwira Kodim, Ketua Persit KCK beserta puluhan anggota Persit Kodim 1605/Belu.

Dandim Letkol Czi I Gusti Putu Dwika menyampaikan rasa bangga dan apresiasi komitmen dan konsistensi, pengabdian yang ibu-ibu lakukan dalam perannya sebagai masyarakat yang turut peduli dan empati terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat disekitarnya.

“Tanpa mengurangi perannya yang lain, yaitu peran sebagai ibu rumah tangga, istri prajurit, anggota organisasi dan sebagai wanita karier bagi yang memiliki pekerjaan,” ujar Gusti dalam sambutan Kasad TNI.

Menyikapi hal tersebut, diharapkan agar seluruh istri prajurit mampu melaksanakan peran lainnya dalam menjaga keseimbangan dan pembinaan rumah tangga, serta senantiasa meningkatkan wawasan dan pengetahuan sehingga mampu mendidik anak menjadi generasi muda yang cerdas, terampil dan berkarakter serta dapat mendukung suami sampai puncak kariernya.

“Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah Ibu-ibu Juga dituntut untuk berpartisipasi secara aktif menjalankan
roda organisasi, agar eksistensi Persit tetap terjaga, sebagaimana cita-cita dan semangat perjuangan para pendahulu,” kata Gusti.

Selain itu, dalam berbagai kegiatannya, Persit tidak hanya fokus pada bidang penguasaan ilmu pengetahuan, namun juga harus mengambil peran penting dalam pembangunan karakter serta moralitas generasi muda melalui penanaman nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.

“Nilai-nilai luhur seperti menghormati perbedaan, semangat untuk bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan, gotong royong, optimisme, nasionalisme dan harga diri,” ucap dia.

Diingatkan terkait hak politik keluarga besar TNI dan Netraiitas TNI AD. Sesuai dengan konstitusi, kecuali yang berprofesi sebagai TNI/Polri, Persit memiliki hak politik untuk dipilih maupun memilih.

Namun demikian diharapkan ibu-ibu bijak mengedepankan rakyat dan bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan. Harus menyadari bahwa suami ibu prajurit TNI AD yang secara individu maupun institusi telah berkomitmen untuk bersikap netral dalam politik dan tidak terlibat politik praktis.

Selanjutnya, di era informasi ini, Ibu-ibu juga perlu ingat bahwa informasi yang berkembang melalui media massa semakin sulit untuk dinilai kebenarannya. Demikian pula informasi yang berkembang melalui media sosial, yang sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari keseharian ibu-ibu.

Oleh karenanya, dia menitipkan pesan ke seluruh anggota Persit agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Hindari berkomentar dan membuat status media sosial yang ibu-ibu sendiri tidak paham, serta berpotensi memberikan citra negatif bagi TNI AD.

“Saya berharap, ibu-ibu bisa menjadi pribadi seperti Sang Hyang Kartika dan Sang Hyang Chandra yang senantiasa menerangi dan menghiasi Persada Nusantara dengan sinar kebajikan, yang mampu mendukung terwujudnya Bangsa Indonesia yang sehat, sejahtera dan sentosa,” akhir Gusti.