Pertemuan Tokoh Adat Desa Manusasi Guna Penyelesaian Tapal Batas Dengan Oeccuse

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Tim Kemenhan RI menggelar rapat pertemuan tokoh adat desa Manusasi, Kabupaten TTU, Timor Barat perbatasan RI-RDTL di aula Resto Litani, Kecamatan Kota, Kamis (9/11/2017).

Rapat itu dalam rangka pemantapan atau konsolidasi mengahadapi pertemuan pada Senin 13 November mendatang dalam pelaksana Program dan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Kawasan Perbatasan di NTT dan Rakor persiapan pertemuan antar Tokoh Adat (Todat) RI-RDTL (Distric Oecusse) untuk penyelesaian batas unresolved segment.

Menurut Dir Wilhan Ditjen Strhan Kemenhan RI Laksamana TNI Bambang Supriadi, tujuan pertemuan hari ini sebagai pembekalan dalam memberikan gambaran pada pelaksanaan kegiatan pertemuan Tokoh Adat RI-RDTL yang akan digelar pada 13 November 2017.

“Pertemuan ini untuk pembekalan dan memberikan gambaran pelaksanaan pertemuan para tokoh adat tanggal 13 November nanti di Oepoli Tengah Kabupaten Kupang,” ujar dia.

Kegiatan di Oepoli Tengah dimaksud untuk membangun silahturahmi masyarakat adat di perbatasan kedua negara RI – RDTL dikarenakan masyarakat di dua negara mempunyai ikatan adat dan tali persaudaraan.

“Pertemuan hari ini sebagai bahan masukkan terkait persiapan pertemuan masyarakat adat antara RI-RDTL. Jadi kegiatan mendatang ini untuk memberi peran kepada para tokoh adat kedua negara untuk membantu menyelesaikan batas Indonesia dengan distric Oecusse,” sebut Supriadi.

Baca juga : FKM Flobamora Antar Dua Putra NTT Rebut Sabuk Juara Tinju

Tambah dia, sejarah awal harus kita tulis dan kita bukukan serta kita serahkan ke Tim Pusat agar mereka mengetahui. Kobarkan Semangat kita dan teguh pada pendirian kita dalam klaim wilayah kita. “Kita harus satu tujuan satu pikiran dalam mempertahankan wilayah kita jangan mau wilayah sengketa tersebut di bagi menjadi 2 bagian,” pesan dia.

Sementara itu Kaban BNPP Propinsi NTT, Paulus Manehat menyampaikam pertemuan ini untuk menyamakan persepsi sebagai bahan dalam pertemuan dengan tokoh adat Oecusse di Oepoli Tengah pada 13 November 2017.

Manehat berharap, dalam pertemuan nanti tokoh Adat menyampaikan hal yang benar sebagai bahan masukan, bukan keputusan karena keputusan tetap wewenang Pemerintah Pusat.

Dansatgas Pamtas Sektor Barat RI- RDTL Yonif 742/SWY, Letkol Inf M Fuad Suparlin tambahkan, kehadiran pihaknya guna membangkitkan semangat para tokoh adat manusasi dalam persiapan pertemuan tanggal 13 Nopember mendatang.

Kami TNI hanya menjaga batas kedaulatan NKRI jadi sangat dibutuhkan peran masyarakat, harapan kami agar para tokoh adat bisa satukan visi misi dan pola pikir dalam penyelesain sengketa batas pada tanggal 13 Nopember mendatang.

“Pada saat perundingan apapun yang menjadi hak kita harus kita klaim tidak usah takut kami akan bersama bapak-bapak dalam perundingan tersebut. Harus komit dalam mempertahankan sejangkal tanah kita, tunjukkan jiwa patriotisme dan nasionalisme kita. Satukan dan bulatkan tekad untuk kita rebut Zona 1, 2 dan 3 dalam pertemuan nanti,” tandas dia.

Pertemuan bertajuk nekaf mese ansaof mese (satu hati satu jiwa) dihadiri juga oleh para pejabat dari Kemenhan RI. Kasdim 1618/TTU, Dantim Bais Tira, Tokoh Adat Desa Manusasi, Kades Manusasi, Tokoh Masyarakat Manusasi, PLT Camat Miomafo Barat, PLS Kecamatan Miomafo Barat, Kasubdid Pengelola Batas Negara, Kasubdid Batas, Kabid Pengelola batas negara, Kasubdid pengelola Infrastrur dan Perwakilan BPPD TTU.