Dinas Koperasi UMKM NTT Gandeng Yasmara Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng Yayasan Masyarakat Sejahtera (Yasmara) menggelar Pelatihan Kewirausahaan dan Daur Ulang bagi Kelompok Strategis Perempuan pada Lembaga Keagamaan di Kota Kupang.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT, Ahmad Abas mengatakan, kegiatan pelatihan ini diselenggarakan selama empat hari sejak 18- 21 Oktober 2017, dengan peserta sebanyak 49 orang perempuan di Kota Kupang.

“Kegiatan ini kerja sama antara Dinas Koperasi Provinsi dan UMKM NTT dengan Yasmara untuk memberikan pelatihan kewirausahaan dan daur ulang,” kata Ahmad Abas mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT saat menutup kegiatan tersebut di Kupang, Sabtu (21/10/2017).

Ahmad menjelaskan, dalam kewirausahaan berarti ada inovasi dan kreasi untuk bisa menciptakan sesuatu hal yang baru. Sedangkan daur ulang, berarti memanfaatkan benda- benda yang tidak berguna atau sudah jadi sampah untuk dijadikan barang yang bernilai ekonomis.

“Dengan demikian, keterpaduan dari dua kegiatan ini sangat penting diterapkan kepada ibu- ibu yang notabene dikelompokkan menjadi UKM, sehingga diharapkan setelah dari pelatihan ini, mereka bisa menjadi kreatif dan membuka lapangan pekerjaan agar bisa mandiri,” jelasnya.

Dia mengatakan, ilmu yang didapatkan oleh para peserta, baik teori maupun praktik agar bisa ditindaklanjuti untuk kemandirian ekonomi dan bahkan pada aspek penyerapan tenaga kerja, dan semua ini bermuara pada terciptanya kesejahteraan.

Baca juga : Ketua DPRD Kota Kupang Sambut Baik Kerjasama Pemkot dan Pemkab Kupang

“Dalam pelatihan ini, peserta dibagi ke dalam lima kelompok dan diberikan bantuan berupa uang, sehingga dengan demikian mereka bisa bekerja atau sebagai tindak lanjut dari patihan yang diikuti selama empat hari ini,” katanya.

Pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM, lanjut Ahmad, ke depannya akan terus melakukan monitor untuk memantau perkembangan dari usaha yang dilakukan oleh para peserta pelatihan.

“Selanjutnya, setelah pengelompokan ini dilakukan maka diharapkan mereka membentuk suatu wadah koperasi, sehingga bisa difasilitasi oleh pemerintah dengan bantuan- bantuan melalui koperasi,” tandasnya.

Jenny Leba, salah satu peserta yang mewakili rekan- rekannya ketika didaulat untuk menyampaikan pesan dan kesan terkait pelatihan dimaksud mengatakan, pelatihan yang diikuti oleh sebanyak 49 orang tersebut sangat bermanfaat karena banyak ilmu yang diperoleh sebagai bekal untuk berwirausaha.

“Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kepeduliannya terhadap kami, karena selama empat hari mengikuti pelatihan ini, kami benar- benar merasakan manfaatnya yang luar biasa,” katanya.

Dia mengaku, pada pelatihan tersebut para peserta diubah cara berpikirnya melalui teori maupun praktik yang praktis untuk membuat sesuatu yang tidak berguna menjadi bernilai ekonomis. Selain itu, juga diberi motivasi untuk bisa berdaya saing dengan dunia luar.