Juni 2017, Sektor Transportasi Picu Inflasi NTT 0,51 Persen

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Juni 2017 mengalami inflasi 0,51 persen dan pemicu tertinggi disumbangkan oleh kelompok transportasi.

Hal ini disampaikan Ketua Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maritje Pattiwaellapia kepada wartawan di Kupang, Selasa (3/7/2017).

Menurut Maritje, inflasi NTT 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,19 itu dipicu oleh adanya kenaikan indeks harga pada lima dari tujuh kelompok pengeluaran dan yang tertinggi adalah transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,03 persen.

“Selanjutnya, diikuti oleh kenaikan indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,39 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan dan perumahan mengalami deflasi masing-masing sebesar 1,12 dan 0,07 persen,” katanya.

Maritje menyampaikan, BPS NTT menghitung tingkat inflasi di daerah tersebut dengan menggabungkan inflasi yang terjadi di dua kota indeks harga konsumen (IHK) yaitu Kota Kupang, dan Kota Maumere (Kabupaten Sikka).

Dari dua kota IHK di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,55 persen dengan IHK 130,20 sedangkan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,25 persen dengan IHK 122,57 persen.

Baca : April 2017, Sektor Transportasi Picu Inflasi NTT 0,24 Persen

Dia menambahkan, dari 82 kota sampel IHK Nasional, terdapat 79 kota yang mengalami inflasi dan sisanya, 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen dan terendah terjadi di Kota Merauke dengan inflasi sebesar 0,12 persen.

Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada Kota Singaraja yang sebesar 0,64 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Denpasar yang sebesar 0,01 persen.

Pada tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur, Naek Tigor Sinaga menyambut positif rilis BPS baik nasional maupun regional. Terutama kembali lebih rendahnya inflasi di NTT dibandingkan dengan inflasi naaional.

“Sebagaimana disampaikan bahwa inflasi nasional berada di posisi 0,69 persen, sementara inflasi di NTT yaitu 0,51 persen,” ungkap Sinaga.

Menurut Sinaga, hal itu tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT pada Lebaran 2017 yaitu Instruksi Presiden terkait pembentukan Satgas Pangan yang dimotori oleh pihak Kepolisian dan Kementerian Perdagangan serta Kementerian Pertanian untuk betul-betul menjaga persediaan distribusi dan upaya mencegah penimbunan.

“Kami sangat memandang positif kegiatan seperti ini, dan baru di era pemeeintahan presiden Jokowi kali ini secara resmi pihak kepolisian diminta untuk turut mengamankan jalur distribusi. Dan dari pihak Kementerian Peetanian untuk bagaimana meningkatkan produksi,” terang Sinaga.