Mahasiswi Akper Belu Diduga Miras di Lokasi KKN
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu Willybrodus Lay yang dikonfirmasi NTTOnlinenow.com terkait lima Mahasiswi Akademi Keperawatan (Akper) Belu yang diduga terlibat minuman keras (Miras) di lokasi KKN mengaku belum mendengar laporan resminya.
“Kalau bisa mereka tidak diluluskan. Karena bukan seperti itu tujuannya KKN” tegas dia.
Informasi yang berhasil dihimpun media dari beberapa sumber terpercaya menyebutkan, lima Mahasiswi Akper yang sedang melakukan KKN di Dusun Halimea, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat wilayah perbatasan RI-RDTL diduga terlibat miras hingga beradu mulut dengan warga setempat.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu malam (21/5/2017) lalu lima Mahasiswi yang berinisial DN, AS, AL, SO dan IS selain adu mulut juga memaki-maki warga yang mendatangi penginapan mereka karena mendengar suara teriakan dari mereka mahasiswi.
Lima mahasiswi itu diketahui semula menghadiri undangan warga panen padi selanjutnya diundang makan malam. Saat itulah mereka lima mahasiswi ditawar tuan rumah minum minuman keras (laru putih) ada yang meneguknya satu gelas bahkan sampai dua gelas.
Baca : Gunakan Metode Dongeng, Prajurit Yonif Raider 712/Wt Ngajar Siswa TK, SD
Terkait hal tersebut, pihak Akper langsung dipanggil menghadap Bupati Belu. Selanjutnya pihak Akper bersama para orang tua kelima mahasiswi itu langsung melakukan pertemuan guna membahas hal tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan melepas 108 peserta Kerja Kuliah Nyata (KKN) Akademi Keperawatan (Akper) Pemerintah Kabupaten Belu di aula lantai I Kantor Bupati Belu, Rabu (19/4/2017).
Baca : Wabup Belu Lepas 108 Mahasiswa Akper KKN
Peserta angkatan XIV tahun anggaran 2016 itu akan melaksanakan kegiatan KKN selama enam minggu di Dusun Halimea, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Ose Luan dalam sambutan mengatakan, KKN ini merupakan salah satu syarat bagi Akper untuk menyelesaikan program studi kita menjadi seorang perawat. Sehingga harus benar-benar dipedomani agar dijalankan sebaik-baiknya karena pada tahapan selanjutnya yaitu S2 maupun S3 kegiatan ini tidak akan ada lagi.
“Kalian harus mampu merealisasikan kemampuan ketika berada di lapangan nanti. Ini merupakan momen yang paling pas menerapkan ilmu yang didapat selama pendidikan,” ujar dia.