DPD Golkar Belu Gelar Pendidikan Politik Bagi Kader di Tastim

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – DPD II Partai Golkar Kabupaten Belu gelar pendidikan politik bagi kader di Motaoe, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Rabu (23/11/2022).

Kegiatan pendidikan politik bertajuk sosialisasi empat pilar kebangsaan dihadiri Ketua DPD II Golkar Belu Yohanes Jefri Nahak, Kaban Kesbangpol Belu Apolinaris M. Susar, pengurus DPD, DPC serta kader partai.

Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan, Ketua DPD Golkar Belu Yohanes Jefri Nahak mengatakan, partai Golkar merupakan partai pertama yang melakukan kegiatan pendidikan politik hari ini dari partai lainnya.

“Kegiatan ini wajib kita laksanakan. Karena pemerintah memberikan dana politik untuk pendidikan politik bagi kader dan warga karena itu kita wajib lakukan,” ungkap dia.

Lanjut Epi sapaan akrab Waket II DPRD Belu itu, dari dana politik yang disalurkan pemerintah itu 60 persen dananya untuk melakukan pendidikan politik.

Epi menegaskan, kegiatan pendidikan politik sangat penting dan partai Golkar memiliki tanggungjawab moril. Sebab,menjadi anggota DPR karena partai politik, bukan karena keluarga kita.

“Kita jadi DPR itu karena partai politik bukan keluarga,” tandas dia.

Masih menurut Epi, pendidikan politik menjadi salah satu momentum penting bagi kader Golkar dalam menyiapkan kader-kader partai Golkar untuk ikut bertarung di kancah politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Sementara itu, Kaban Kesbangpol Belu Apolinaris Susar menuturkan, pemerintah sangat merespon dan mendukung kegiatan pendidikan politik serta partisipasi warga dalam melaksanakan demokrasi.

“Hari ini kegiatan partai Golkar dari sekian partai lainnya yang pertama di tahun 2022 menggelar pendidikan politik sosialisasi empat pilar kebangsaan,” terang dia.

Dijelaskan, sosialisasi ini merupakan kewajiban dari seluruh parpol yang ada, sebab ada sebagian dana yang diberikan kepada parpol untuk melakukan pendidikan politik.

“Harapan bagi kader kedepan mungkin harus lebih bijak dalam memilih memberikan pandangan atau arahan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” pungkas Apolinaris.