Wakil Ketua II DPRD Belu Kecewa Pemda Tidak Temui Pendemo

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Massa Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Atambuadan Forum solidaritas masyarakat peduli keadilan (FSMPK) Belu gelar aksi damai di gedung Dewan, Rabu (8/6/2022).

Usai menyampaikan orasi massa dikawal ketat aparat Polres Belu diantar ke ruang sidang dewan guna melakukan audiensi bersama Pimpinan beserta Anggota DPRD Belu.

Pada kesempatan itu, pendemo meminta agar DPR menghadirkan Pemerintah untuk mendengar secara langsung alasan tidak direkrut lagi ratusan tenaga kontrak daerah yang telah mengabdi lima hingga empat belas tahun.

Melalui Sekwan Belu, melakukan komunikasi dengan Wakil Bupati Belu dan Sekda Belu, namun tidak berkesempatan hadir dan meminta agar pendemo menyampaikan aspirasinya kepada DPRD.

Menyikapi itu, Wakil Ketua II DPRD Belu Cyprianus Temu menyampaikan rasa kecewanya kepada Pemerintah Belu lantaran tidak mau hadir menemui para pendemo yang lakukan aksi damai terkait persoalan teko. Padahal, Pemerintahan yang lalu apapun yang terjadi tetap hadir.

Sehingga ditegaskan, pada hari Jumat mendatang bertepatan dengan masa sidang maka akan mengutamakan untuk mendiskusikan agenda aspirasi yang disampaikan tenaga kontak yang tidak terakomodir.

Lanjut Temu, sidang tidak akan dilanjutkan sebelum melakukan audiensi antara Pemerintah dan para pendemon. Karena sangat disayangkan Pemerintah yang harus memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan pendemo tidak bisa hadir.

“Sesuai hasil koordinasi yang disampaikan pak Sekwan, selaku salah satu pimpinan DPR Belu, sangat menyayangkan sikap dari Pemerintah seperti ini. Sudah tahu bahwa akan ada aksi, akan ada kedatangan adik-adik korban ketidakadilan, Bupati malah meninggalkan Belu,” ujar dia.

“Jadi sikap Pemerintah seperti ini barusan saya bertemu hari ini, sekian lama saya DPR empat periode baru kali bertemu Pemerintah seperti ini. Pemerintah kali lalu apapun terjadi tetap hadir diruangan ini, saya sangat kecewa,” tambah Temu.

Dikatakan, nasib teko daerah Belu menjadi perhatian serius pihaknya lantaran banyak yang menjadi korban, mengabdi lima hingga belasan tahun tidak lagi diakomodir. Sehingga Pemerintah harus menyampaikan pertimbangan apa yang diambil dalam mentukan kelulusan para tenaga kontrak.

“Saya tekankan lagi, di hari Jumat nanti ada sidang, kami meminta agar mendahulukan aspirasi mereka. Saya berjanji tidak akan melakukan sidang sebelum audiensi dengan pemerintah berjalan dan kita berkomitmen untuk bisa membantu para teko ini agar mendapatkan solusi bagi mereka,” tandas Politisi Partai NasDem itu.