Didukung Wakil Rakyat, Dinas PUPR Bangun Saluran Genangan Air Depan Kantor Disdukcapil Belu
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu membangun saluran resapan air di depan Kantor Dinas Dukcapil, Tenukiik, kecamatan Kota Atambua, kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL.
Saluran resapan air yang dibangun tepatnya di jalan raya Adisucipto untuk mengatasi genangan air di jalan utama yang menghubungkan ruas jalan Kota Atambua-Bandara A.A Bere Tallo – PLBN Mota’ain batas dengan Batugede Timor Leste.
Diketahui, sepuluh tahun lebih lokasi tersebut setiap musim hujan terjadi genangan air setinggi betis orang dewasa dan sulit meresap karena tidak ada saluran pembuangan. Kondisi ini sangat membahayakan pelintas khususnya pengendara roda dua karena sudah banyak korban.
Menurut Kepala Dinas PUPR Belu, Vincent K. Laka, lokasi genangan air pada seluruh badan jalan ini sudah lama hampir 10 tahun. Alasan belum diperbaiki karena masyarakat pemilik lahan tidak memberikan ijin untuk lahannya dialirkan saluran pembuangan.
“Selama ini belum diperbaiki karena warga pemilik lahan tidak mau ijinkan untuk alirkan air ke belakang kali,” ujar dia saat ditemui di lokasi Jumat (19/02/2021).
Jelas dia, selama ini sudah ada pengeluhan warga karena ada kecelakaan dan kecipratan air saat melintas. Juga ada himbauan dari DPRD Belu agar segera dicarikan jalan keluar.
Sehingga lanjut Eng Laka, atas koordinasi dengan Wakil Ketua DPRD Belu, Yohanes Jefri Nahak menginisiasi agar segera diperbaiki dengan cara membangun bak atau saluran resapan pembuangan.
“Beliau menginisiasi untuk segera perbaiki. Katanya sudah banyak warga mengeluh genangan air sehingga dicarikan solusi. Sehingga hari ini kami sama-sama perbaiki ini dengan cara bangun resapan air,” kata dia.
Disampaikan, pengerjaan yang dilakukan tidak ada anggaran, dan ini sebagai uji coba dengan cara mengalirkan air kedalam bak resapan. Bila berhasil dilokasi ini akan ditindaklanjuti untuk titik genangan jalan lainnya. Pekerjaan ini butuh dua hari sudah baik sehingga pelintas sudah bisa aman.
“Kita tunggu genangan ini bisa hilang atau tidak. Ini uji coba kalau berhasil kita terapkan untuk lokasi yang kita kesulitan untuk alirkan air melalui lahan warga. Karena rata-rata semua orang tidak mau air pembuangan melintas ikut lahannya,” ungkap Eng Laka.
Kegiatan ini akui Kadis PUPR dilakukan atas koordinasi yang baik antara Dinas teknis bersama wakil rakyat. Sehingga perlu apresiasi atas kerjasama bersama untuk menggerakan dan mencarikan solusi untuk mengatasi genangan air dengan cara membangun bak resapan.
Masih menurut dia, bentuk dukungan wakil rakyat seperti menyumbangkan material bersama dukungan mitra lainnya. Sedangkan Dinas teknis menyiapkan dukungan fasilitas dan tenaga dilapangan sebab masalah yang bisa diatasi tidak harus menunggu anggaran pemerintah.
“Beliau (Pak Epy Nahak) juga menghibahkan beberapa bantuan material sehingga kita lakukan ini. Juga dukungan sedikit-sedikit dari mitra sehingga masalah seperti ini bisa diatasi bersama,” ucap dia.
Dikatakan, titik genangan air statusnya jalan kabupaten. Kerusakan jalan dan genangan air sebenarnya sudah diatasi tahun lalu sesuai perintah Presiden Jokowi saat berkunjung ke Belu.
Lanjut Eng Laka, perintah Presiden agar kerusakan ini ditangani langsung Kementerian PUPR dan balai Jalan Wilayah NTT. Tetapi setelah disiapkan syaratnya dan sudah diusulkan ke pemerintah pusat terkendala karena pandemi Covid-19 sehingga belum bisa ada realisasi.
“Kita sudah siapkan, syaratnya lahan harus clear n clean. Kita sudah sampai tahapan sosialisasi. Tetapi penanganannya belum ada karena alokasi anggaran pemerintah pusat besar direfocusing untuk Covid,” ujar dia.
“Masalah genangan ini untuk sementara dilakukan inovasi sebagai upaya penanganan sementara dengan bantuan dukungan mitra DPRD. Upaya yang dilakukan agar mengurangi genangan air dan mengurangi tingkat kecelakaan. Kita yakin, kerjasama baik semua komponen masyarakat dan koordinasi baik antara DPRD dengan pemerintah tentunya tidak ada masalah untuk penanganan seperti ini,” tambah Eng Laka.
Wakil Ketua DPRD Belu Yohanes Jefri Nahak mengatakan dirinya berkoordinasi dengan Dinas PUPR karena setiap kunjungan bahkan ia didatangi warga meminta untuk segera mengatasi masalah genangan air. Karena setiap tahun musim hujan genangan air terjadi di semua badan jalan dan butuh waktu lama untuk meresap.
“Sehingga saya sebagai wakil rakyat berkoordinasi dengan Kepala Dinas PUPR minta untuk menangani masalah genangan air. Syukur Pak Kadis langsung tanggapi. Dicarikan jalan keluar dengan membangun bak resapan,” ujar dia saat dihubungi terpisah.
Dia menyampaikan terima kasih atas koordinasi dan dukungan dari Dinas PUPR. Walau tanpa dukungan anggaran pemerintah tambah Epy, bisa sanggup mengatasi kebutuhan masyarakat. Langkah cepat dan tanggap patut di apresiasi karena bisa membantu banyak orang.
“Sebagai wakil rakyat dan masyarakat saya ucapkan terima kasih untuk Kadis PUPR. Setelah berkoordinasi beliau langsung bersikap sama-sama turun ke lokasi survei dan sudah mulai kerja resapan pembuangan,” tutup Epy Nahak.