Prajurit Satgas Yonif RK 744 Turut Partisipasi Bersama Warga Kerja Bhakti Bangun Gereja
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Selain melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengamanan perbatasan RI-RDTL, personel pos Delomil Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB juga melaksanakan kegiatan teritorial dalam rangka membantu mengatasi kesulitan masyarakat di daerah perbatasan dengan melaksanakan pembangunan Gereja Katolik Stasi Tahon di Dusun Tahon, Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, NTT.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Alfat Denny Andrian, dalam rilis tertulisnya, Jumat (27/11/2020).
Dikatakan, Personil Satgas Pos Delomil di bawah pimpinan Wadanpos Delomil Serda Ariffudin bersama 6 anggotanya melaksanakan kegiatan karya bakti pembangunan Gereja Katolik Stasi Tahon di Desa Makir.
“Kegiatan tersebut sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat yang dapat mempererat hubungan antara Satgas Pamtas dengan warga perbatasan,” ujar dia.
Lanjut Alfat, personel Satgas Pamtas akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk masyarakat, karena biar bagaimanapun prajurit TNI lahir dan besar untuk rakyat, dan rakyat adalah ibu kandung bagi TNI.” jelas dia.
Sementara itu, Danpos Delomil Letda inf Iksan menyampaikan kegiatan tersebut merupakan kepedulian TNI terhadap sarana beribadah masyarakat diperbatasan.
“Melalui kegiatan ini, selain dapat menumbuhkan rasa saling membantu dan gotong royong, juga dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk lebih Cinta Tanah Air,” kata dia.
Hal senada juga dikatakan Romo Pastor Paroki Fulur Primus Seran, pr, dengan berterima kasih kepada personel pos Delomil yang sudah melibatkan diri dan bekerja bersama serta peduli kepada pembangunan gereja tersebut.
“Saya mewakili Umat Katolik Stasi Tahon sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepada anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB, khususnya Pos Delomil, yang sudah bersama masyarakat ikut membangun gereja, sehingga mengajarkan kepada masyarakat saling membantu walaupun beda agama. Semoga bapak-bapak TNI selalu dilindungi dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas di perbatasan,” ujar Romo
Diketanui, selain anggota Satgas dan warga Jemaat Gereja, kegiatan tersebut juga dihadiri warga yang beragama Islam yang turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Hal ini menunjukan melalui kegiatan itu dapat menggambarkan wujud Kebhinekaan Tunggal Ika dimana perbedaan bukanlah suatu halangan dalam menunjukkan rasa senasib sepenanggungan serta wujud toleransi beragama bukan hanya di saat hari-hari besar saja, akan tetapi juga dalam kegiatan karya bhakti.