Bupati Lay Dinobatkan Sebagai Warga Kehormatan Maluku

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu, Willybrodus Lay dinobatkan sebagai warga kehormatan Maluku oleh sesepuh Malaku di Kabupaten Belu.

Penobatan berlangsung dalam acara perayaan hari Pattimura ke-201 dan HUT Ikatan Keluarga Asal Maluku (Ikamal) Belu ke-16 tahun 2018 di gedung Betelalenok, Sabtu (12/5) malam.

Penobatan orang nomor satu di Kabupaten Belu itu ditandai dengan pemakaian baju baniang (warna merah) khas daerah Maluku oleh sesepuh Maluku Mon Corputy.

Selanjutnya mengikat lenso warna merah ke kepala Bupati Belu diiringi bunyi tifa dan pemberian parang khas Maluku serta salawaku didampingi Ketua Ikamal Belu Moses Alex
Uruilal.

Sesepuh Mon corputy mengenakan pakaian kebesaran dari maluku ke bupaty lau, bangian baju khas maluku Kenankam baju ikat selendang di kepala dan bunyikan tifa dan menerima parang dan salawaku

Usai menerima simbol warga kehormatan Bupati Lay menuturkan, dirinya sangat bangga mendapat satu kehormatan dari warga Maluku di Belu yang telah menobatkan dirinya sebagai warga kehormatan.

“Saya rasa bangga dinobatkan sebagai warga kehormatan oleh warga Maluku di Belu,” ujar dia.

Dikatakan bahwa, tidak ada perbedaan antara warga Maluku dan Belu. Sekda Belubpertama warga dari Maluku Pariwayan, jadi Kabupaten Belu ini lahir bersama-sama dengan warga Maluku.

“Saya berdiri disini sebagai Bupati Belu yang dinobatkan jadi warga kehotmatan Maluku dan saya mengucapkan terimakasih,” ucap Lay.

Lanjut dia, Belu artinya sahabat dan keberadaan warga Maluku di Belu sudah sejak dahulu. 201 tahun silam lahirlah seorang satria yang kita kenal menjadi Pahlawan RI yakni Tomas Matulesi Pattimura. Pettimura telah tiada meninggalkan jejak dan ini merupakan satu spirit untuk bangsa Indonesia.

Lanjut Lay, dan jika hari ini berada disini memperingati perjuangan Pattimura spirit-spirit Pattimura yang kita ambil dari generasi muda dalam membangun negeri ini dari kemiskinan dan perpecahan

“Mari kita bangun spirit Pattimura-Pattimura dari generasi muda di perbatasan Belu. Harus tetap hidup spirit Pattimura untuk mengusir orang-orang yang ingin pecahkan bangsa ini,” ajak dia.

Kesempatan itu Lay tegaskan bahwa, kita Indosesia satu, NKRI harga mati. Hati kita tetap merah putih, kita harus berjuang seperti Pattimura. Spirit Pattimura membawa kita untuk pertahankan negara Indonesia dan saya inginkan kita punya satu keinginan NKRI tetap satu aman dan damai.

“Saya ingin kita semua yang hadir, selain etnis Maluku juga hadir etnis lainnya dalam acara ini agar kita berkolaborasi menampilkan seni budaya sehingga hestek Atambua kota festival benar-benar ada untui satu Indonesia,” kata Bupati Lay.