Pembangunan Bendungan Tidak Boleh Kurangi Kuota Embung
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pembangunan tujuh bendungan yang dijatahkan untuk Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak boleh mengurangi kuota pembangunan embung karena dalam kurun waktu dua tahun terakhir jumlahnya terus berkurang. Ketua Komisi V DPR RI, Farry Djemi Francis sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Selasa (28/11/2017).
Farry menyampaikan, sebelum tahun 2015, pembangunan embung yang dijatahkan pemerintah pusat untuk NTT sebanyak 100 unit. Namun dengan adanya pembangunan bendungan yang dijatahkan untuk NTT sebanyak tujuh unit, pembangunan embung menjadi berkurang. Bahkan saat ini tinggal 30 embung per- tahun. Padahal karakteristik dan iklim NTT, sangat membutuhkan banyak embung.
“Kita mendukung semangat pemerintah untuk membangun tujuh bendungan di NTT. Namun saya juga terus mendorong pemerintah agar jangan mengurangi kuantitas pembangunan tampungan- tampungan air skala kecil yang disebut embung,” kata Farry.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan NTT ini menyatakan, karakteristik NTT tidak cukup hanya diintervensi dengan bendungan besar. Target setiap tahun dibangun 100 embung di NTT mesti terwujud, bahkan terus bertambah. Bukan sebaliknya, jumlah embung berkurang karena telah dibangun tujuh bendungan.
Baca juga : Bupati Kupang Ragukan Angka Pesakitan TB Yang Rendah
Lebih lanjut Farry menyampaikan, program pemerintah yang telah mendapat dukungan DPR RI untuk membangun tujuh bendungan NTT tentunya harus diapresiasi. Walau demikian, tidak boleh hanya memiliki semangat untuk membangun, tapi juga harus memiliki semangat untuk bagaimana memanfaatkan apa yang telah dibangun. Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang yang sedianya diresmikan pada Desember 2017, harus bermanfaat untuk rakyat.
Terkait hal ini, lanjutnya, sudah harus dipikirkan pelbagai cara dan sistem untuk memanfaatkan bendungan Raknamo. Nilai rupiah yang sangat besar dalam pembangunan ini, harus diimbangi dengan asas manfaatnya. Harus berkaca dari tata kelola bendungan Tilong, dimana sudah dibangun cukup lama tapi dampaknya tidak terlalu dirasakan warga. Bahkan warga Bokong yang persis di sekitar Tilong mengalami krisis air mium dan air bersih. Ini harus menjadi catatan bersama.
“Kiranya bendungan Raknamo yang akan diresmikan Presiden Jokowi pada akhir tahun 2017 nanti, menjadi kado terindah bagi warga NTT menjelang HUT NTT pada 20 Desember mendatang,” ungkap Farry.