Pasar Murah di Tapal Batas Belu-Timor Leste Jelang Natal dan Tahun Baru

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Perindag bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Belu menggelar pasar murah bersubsidi di kompleks pasar senggol Atambua, Timor Barat perbatasan RI-RDTL, Senin (27/11/2017).

Kegiatan pasar murah bersubsidi tahap II dalam rangka antisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 akan berlangsung hingga tanggal 20 November besok menggandeng juga Bulog Sub Divre Atambua, cipta laku lestari Atambua, PT Wings dan Distributor sembako lain di Atambua.

Wakil Bupati Belu, J. T Ose Luan dalam sambutan sekaligus membuka giat itu mengatakan,
Ketahanan Pangan merupakan bagian terpenting dari pemenuhan hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak azasi manusia.

Dituturkan, ketahanan pangan juga merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Dalam hal ini hak atas pangan seharusnya mendapat perhatian yang sama besar dengan usaha menegakkan pilar-pilar hak azasi manusia lain.
“Ketahanan pangan tidak hanya mencakup pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga kemampuan untuk mengakses (termasuk membeli) pangan dan tidak terjadinya ketergantungan pangan pada pihak manapun,” jelas dia.

Menurut Luan, pembangunan ketahanan pangan merupakan perwujudan ketahanan pangan yang berlandaskan pada optimalisasi pemanfaatan sumber daya, budaya serta kelembagaan lokal yang secara bersama menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat sebagaimana tertuang dalam UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Undang-Undang (UU) No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah menjadikan ketahanan pangan menjadi urusan yang wajib.
Pasar murah sudah menjadi ’tradisi’ dari tahun ke tahun menjelang Hari Raya Keagamaan Nasional, harga kebutuhan bahan pokok pasti melonjak naik secara mendadak, ini diakibatkan karena meningkatnya konsumsi masyarakat tidak sebanding dengan persediaan yang ada.

Untuk mengatisipasi kenaikan ini, Pemerintah hadir. Salah satunya melalui kegiatan operasi pasar atau pasar murah bersubsidi. Pada kegitan ini terdapat bantuan subsidi dari Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur berupa kupon sebanyak 700 lembar dengan nilai Rp.50.000/per kupon yang nantinya akan ditukarkan dengan produk sembako yang telah disediakan.

“Ini kegiatan kemanuasian, ini kepedulian karena itu harus bisa dipahami sebagai salah satu giat kemanuasian,” ujar Luan.

Sementara Okto Lenggu dalam laporan menyampaikan, maksud kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan bahan pokok secara subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam menghadapi Hari Raya Keagamaan. Sebagai langkah antisipasi Pemer’mtah menghadapi gejolak harga sembako.

Tujuan agar masyarakat yang merayakan Hari Raya Keagamaan (Idul Fitri 14-38 H, Natal 2017 dan Tahun Barn 2018) dapat meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah dari tekanan kemahalan harga yang teriadi di pasar menielang Hari Raya ldul Fitri [1 Syawal 1438 H) dam Natal 2017 serta Tahun Baru 2018.

“Sasaran masyarakat Kabupaten Belu, khususnya berpenghasilan rendah sebanyak 1000 kupon selama satu tahun anggaran, dimana per kupon senilai Rp 50.000. Untuk pasar murah bersubsidi II hari ini sebanyak 700 kupon,” urai dia.

Turut hadir dalam giat itu, Wakapolres Belu, Kasdim 1605/Belu, Kasat Pol PP Belu, Pejabat Kadis Perindag Provinsi NTT, Kadis Perindag Belu, Kaban Kesbangpol Belu, Kadis Koperasi Belu, Camat Atambua Kota, Barat dan Selatan serta para Lurah, Kabag Ekonomi Setda Belu, Kepala Bulog Atambua serta tokoh Agama.