Minimnya Alat, Terlambat Bongkar Muat di Pelabuhan Waingapu
Laporan Muhammad Habibudin
Waingapu, NTTOnlinenow.com – Minimnya peralatan bongkar muat di pelabuhan Nusantara Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu kendala dalam aktifitas bongkar muat di pelabuhan itu.
“Bukan saja masalah tekhnis tapi kekurangan peralatan itu menjadi terlambatnya kegiatan bongkar muat di pelabuhan Waingapu,” demikian dikatakan Rosihan Gamtjin, Kepala KSOP Kesyahbandaraan Waingapu ketika dikonfirmasi NTTOnlinenow.com, Rabu (13/9/2017).
Menurut Rosihan, pelabuhan Waingapu salah satu pelabuhan terbesar di pulau Sumba yang menduduki empat Kabupaten di wilayah pulau Sumba, tentunya pusat bongkar muat barang terfokus di pelabuhan Waingapu.
Baca juga : Kunjungi Sumba Timur, Menhub Saksikan Penandatangan Kesepakatan Bersama
“Jadi kita punya empat dermaga masing-masing, dermaga Nusantara I milik pelindo III (150×15)M2, dermaga Pelra II milik kantor KSOP (70×10)M2, dermaga Pelra I milik PT Pelindo (100×8)M2, dan dermaga Nusantara II milik kantor KSOP (120×12)M2,”jelas Rosihan.
Dia menambahkan, aktifitas bongkar muat di pelabuhan Waingapu untuk satu kapal kontainer membutuhkan waktu dua sampai tiga hari sementara kapal barang curah tanpa kontainer membutuhkan waktu tiga dan bisa empat hari.
“Ini kita kekurangan alat seperti Crane dan Fork Lift sehingga terlambat, jika kita punya tambahan peralatan yang canggih tentunya aktifitas bongkar muat hanya membutuhkan waktu satu hari sudah selesai dan kita juga berharap adanya pelebaran pelabuhan agar semakin luas aktifitas bongkar muat di pelabuhan Waingapu ”ungkapnya.