Budidaya Bawang Tuk-Tuk Jangan Dijadikan Proyek

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu, Willybrodus Lay mengingatkan jangan sampai budidaya tanaman bawang merah tuk-tuk ini hanya dijadikan proyek usai panen beberapa angkat kaki dan tidak mau menanam lagi dan itu mental proyek.

“Ini yang namanya mental proyek. Saya minta selesai panen, ini harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandas Lay saat panen simbolis bawang tuk-tuk di Weraihenek, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan RI-Timor Leste, Kamis (7/9/2017).

Dikatakan, budidaya tanaman holtikultura seperti bawang, cabe dan lombok sangat membantu petani serta warga dalam meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, bawang yang dipanen hari ini setelah terjual sisihkan sebagian uangnya untuk membeli benih di tahun depan.

“Kelompok tani yang ada ini terus lanjutkan budidaya bawangnya, dan akan bantu kelompok-kelompok yang baru lagi,” ujar dia.

Lay mengatakan, sangat penting bagi kita semua memberdayakan, mendampingi petani tanaman holtikultura di tapal batas Belu. Hal itu dimaksudkan agar mereka para petani kita tidak ke negara tetangga.

“Saya minta, ke depan lahan kosong yang masih luas di lokasi ini dikembangkan untuk menanam bawang. Manfaatkan air dari sungai dengan bantuan mesin pompa air,” ucap dia.

Baca juga : Staf Ahli Kementan Panen Bawang Tuk-Tuk di Desa Kabuna

Kesempatan itu Lay meminta Kadis Pertanian agar bersama masyarakat memanfaatkan lahan kosong yang ada dengan baik. Nanti, bantuan traktor yang diberikan Kementerian untuk olah lahan akan dikerahkan minggu depan.

“Minggu depan didatangkan dua traktor untuk olah lahan disini. Semangat kerja yang ada ini harus didorong terus demi kesejahteraan masyarakat kelompok tani. Kita dukung perintah pak Menteri, dan siap ekspor bawang sesuai perintah Menteri,” tutur dia.

Lay menyampaikan terimakasih untuk pihak Kementan, penyuluh tani dan BPTP NTT yang telah mendukung program ini sehingga sukses. Benih bawang ini dari BPTP dan Pemda melalui APBD 2 dan APBN. Untuk APBD 2 dan APBN Saya minta luas lahan itu harus mencukupi sesuai titik koordinat. Sehingga kita tahu persis luas lahan yang kita tanam.

“Sehingga jangan sampai diatas kertas luas lahan sekian sementara di lapangan beda. Ini tidak boleh terjadi, luas lahan harus sesuai titik koordinat,” tegas Lay.

Panen perdana secara simbolis bawang tuk-tuk milik kelompok tadi di atas lahan seluas 28 are di desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak itu dihadiri Staf Ahli Infrastruktur Kementerian Pertanian Ani, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian NTT, Perwakilan Dirjen TKH.

Turut hadir Pimpinan DPRD Belu, Pimpinan OPD terkait, Kasdim 1605/Belu, Kepala Karantina Atambua, perwakilan Camat Kakuluk Mesak, Camat Raihat, para kelompok tani serta petugas penyuluh lapangan.