Desa Leontolu Terapkan Transparansi Penggunaan APDES Lewat Baliho

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua,NTTOnlinenow.com – Desa Leontolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan RI-Timor Leste dapat bilang menjadi desa contoh bagi desa lainnya dalam sistem transparansi penggunaan alokasi anggaran dan belanja desa (APBDES).

Pasalnya, Desa perwakilan Raimanuk yang letak berbatasan langsung dengan Kabupaten tetangga Malaka ini mulai menerapkan sistem transparansi dalam penggunaan APBDES yang dipasang melalui baliho. Hal itu dimaksudkan agar warga mudah mengontrol dan mengetahui penggunaan anggaran desa.

Demikian hal itu disampaikan Kepala Desa Leountolu, Patrisius Luan yang dihubungi media, Selasa (6/6/2017) sore.

Menurut Luan, penerapan sistem tranparansi penggunaan APBDES merupakan amanat Kementerian Desa bagi seluruh Desa yang ada di wilayah Indonesia. Desa Leontolu mengusung transparansi APBDES guna menjaga kepercayaan masyarakat Desa dalam pengelolaan anggaran tersebut.

Baca : 33 Generasi Muda Ikuti Pemilihan Duta Wisata dan Puteri Pariwisata Belu

“Di wilayah Raimanuk, Desa Leontolu merupakan desa pertama yang lakukan transparasi APBDES dan ini sesuai amanat Kemendes RI. Seluruh anggaran kita buat dalam baliho sehingga bisa dilihat seluruh warga,” ujar dia.

Selain itu jelas Luan, Desa Leontolu juga merupakan perwakilan Kecamatan Raimanuk untuk perlombaan desa tingkat Kabupaten Belu. Saat ini di Kantor Desa juga telah diterapkan absensi berbasis sidik jari guna menunjang tingkat kedisiplinan aparatur desa setempat.

“Kita sudah memiliki perpustakaan mini. Selain itu loket pelayanan administrasi Desa,” sebut Luan.

Dikatakan, pihaknya berkomitmen dan mengendepankan pelayanan prima kepada masyarakat Desa Leontolu sehingga (mereka) tidak merasa kecewa dengan pelayanan publik di Desa. Juga bertekad akan menjadikan Desa Leontolu sebagai Desa lumbung beras.

“Ke depan kita juga bertekad jadikan desa lumbung beras. Harapan kita bisa jadi desa contoh di bagi 9 desa lain di wilayah Raimanuk, juga 69 desa lainnya di Kabupaten Belu. Tentunya kerja keras, jalin komunikasi yang baik dan kerja sama dengan seluruh stakehoulder dan unsur elemen masyarakat,” pungkas Luan.