Tenaga Pendidik PAUD Dari Malaka dan TTU Kunjungan Belajar Ke Belu

Bagikan Artikel ini

Atambua, NTTOnlinenow.com – Sebanyak 34 tenaga pendidik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari kabupaten Malaka dan Timor Tengah Utara melakukan kunjungan belajar selama tiga hari ke Kabupaten Belu untuk melihat secara langsung bagaimana kegiatan-kegiatan PAUD yang telah berjalan selama ini di sana.

Kesempatan ini akan dimanfaatkan melihat bagaimana metode-metode yang telah digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak melalui kemasan kurikulum yang sistematis, penataan lingkungan belajar yang nyaman, serta peran serta orang tua dalam mendukung pendidikan anak usia dini di PAUD-PAUD binaan Save the Children. Diharapkan dari apa yang dilihat secara langsung ini akan menambah pengetahuan dan keterampilan bagi para tenaga pendidik PAUD dari Malaka dan TTU.

Siaran pers Project Officer Program CERDAS menjelaskan, kegiatan ini dimulai sejak 15 hingga 17 Maret 2017 dan diinisiasi oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik mitra dari Save the Children melalui Program CERDAS yang selama satu tahun terakhir ini secara intensif mendampingi PAUD-PAUD di Kabupaten Malaka dan TTU. Adapun 10 PAUD yang dikunjungi di Kabupaten Belu adalah merupakan PAUD-PAUD dampingan Yayasan Sayangi Tunas Cilik melalui Program SETARA.

Kegiatan ini dibuka oleh Fransiskus Mali selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Belu. Dalam sambutannya Fransiskus mengharapkan agar kunjungan ini dapat memberikan dampak langsung terhadap pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di Malaka dan TTU.

“Kita berterima kasih kepada Save the Children yang selama 4 tahun terakhir terus memberikan dukungan terhadap pendidikan di Kabupaten Belu sehingga PAUD-PAUD yang ada semakin berkualitas dari hari ke hari” ujar Sekretaris Dinas. Ia juga mengharapkan agar ada dalam kunjungan ini peserta tidak hanya mengambil hal-hal positif tapi juga tapi juga bisa memberikan masukan-masukan berharga bagi perkembangan PAUD-PAUD yang ada.

Senada dengan Sekretaris Dinas Pendidikan, Yanse Nalle selaku Project Coordinator SETARA Kabupaten Belu dalam sambutannya juga mengatakan bahwa PAUD-PAUD yang menjadi sasaran kunjungan bukanlah yang terbaik tetapi mereka telah menata diri untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak. “Karena itu kami berharap para peserta dapat melihat apa adanya, bila ada kelebihan bisa menjadi referensi bagi kita untuk pengembangan diri, tapi bila ada kekurangan agar hal tersebut disampaikan agar menjadi masukan bagi kami untuk perbaikan di masa yang akan datang.”

Sementara itu Senior Project Officer Program CERDAS Alfred Atidja dalam sambutannya mangatakan bahwa program CERDAS di TTU dan Malaka serta Program SETARA di kabupaten Belu sebenarnya memiliki program yang sama, hanya saja program SETARA telah berjalan lebih dari 4 tahun sementara program CERDAS baru berusia satu tahun. Pengalaman dari program SETARA inilah yang akan menjadi referensi bagi Program CERDAS untuk menghasilkan perubahan yang baik bagi TTU dan Malaka dalam bidang pendidikan non-formal. “Bila selama ini kita hanya mempelajari metodenya lewat pelatihan-pelatihan, maka kali ini kita akan melihat langsung proses yang terjadi dan akan langsung mempraktekannya.”

Alfred juga mengharapkan agar para peserta dapat mempelajari dokumen RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan) dan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) dari PAUD-PAUD yang dikunjungi agar dapat diterapkan oleh setiap tenaga pendidik di PAUD masing-masing.

RPPM dan RPPH adalah dokumen wajib yang harus dibuat oleh tenaga pendidik dengan referensi kurikulum PAUD 2013. Dokumen ini menjadi pegangan bagi tenaga pendidik dalam aktifitas mengajar sehari-hari di PAUD.

Dalam kunjungan ini, sebanyak 34 peserta dibagi ke dalam 10 tim dan akan mengunjungi dan belajar dari 10 PAUD yang tersebar di kabupaten Belu. Masing-masing tim akan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi di PAUD yang dikunjungi, mempelajari rencana pembelajaran dan mempraktekan teknik mengajar yang telah dipelajari.

Tentang Yayasan Sayangi Tunas Cilik

Yayasan Sayangi Tunas Cilik merupakan mitra lokal Save the Children International (“Save the Children”) dalam menjalankan dan meneruskan program-program Save the Children di Indonesia.
Yayasan Sayangi Tunas Cilik dan Save the Children merupakan dua organisasi yang terpisah. Save the Children di Indonesia beroperasi di Indonesia sejak 1976 dan berada di bawah naungan Kementerian Sosial RI. Tugas Save the Children dalam hubungannya dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik adalah untuk memastikan program-program yang dijalankan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik berjalan dengan baik dan berkualitas sesuai standar internasional melalui pengawasan kinerja dan alih keterampilan, pengetahuan dan teknologi dalam membangun kapasitas organisasi dan sumber daya manusia. Yayasan Sayangi Tunas Cilik menjadi organisasi lokal dengan kompetensi global yang lebih kuat dan mandiri. Dalam menjalankan program-programnya tersebut, Yayasan Sayangi Tunas Cilik telah mendapatkan izin dari Save the Children untuk menggunakan logo, merek, sistem kerja, operasional dan sumber daya yang dimiliki oleh Save the Children sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan program.

Secara garis besar, kami menjalankan program-program sebagai berikut:
1. Perlindungan Anak untuk mencegah dan merespon kekerasan, penelantaran dan eksploitasi anak
2. Pendidikan sebagai pencegahan terhadap kerentanan anak termasuk anak-anak yang bekerja
3. Kesehatan dan Gizi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan gizi untuk “anak-anak balita yang   terlantar” sebagai salah satu kategori PMKS dan mencegah disabilitas anak
4. Penanganan dampak kemiskinan pada Anak untuk meningkatkan kesejahteraan anak
5. Tata Kelola Pemenuhan Hak Anak dalam mendukung solusi berkelanjutan untuk kesejahteraan anak
6. Pengurangan Resiko Bencana dan Tanggap Darurat

Tentang Program CERDAS

Program ini dinamai CERDAS (Creating Early Readers for Academic Success/Menciptakan Generasi Pembaca Sejak Usia Dini untuk Kesuksesan Akademik) yang didukung oleh New Zealand Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) Aid Programme – Bantuan Kemanusiaan Kementrian Luar Negeri New Zealand –
Tujuan umum dari program ini adalah Untuk meningkatkan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang dimulai dari anak-anak serta masyarakat di TTU dan Malaka agar dapat mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan. Program ini akan berjalan selama 4 tahun mulai 2015 – 2019 di Kabupaten TTU dan Malaka. Dalam dua tahun pertama di masing-masing kabupaten, program ini akan menjangkau 15 PAUD dan 15 SD, selanjutnya di dua tahun kedua akan dipilih lagi 15 PAUD dan 15 SD baru untuk didampingi. Totalnya, selama 4 tahun nanti, program ini akan mendampingi 30 PAUD dan 30 SD di masing-masing kabupaten atau 60 PAUD dan 60 SD untuk dua kabupaten.
Program ini diharapkan akan mampu menjangkau manfaat bagi 1.800 Siswa di tingkat PAUD dan 12.600 Siswa Sekolah Dasar di mana dalam pelaksaan kegiatannya Save the Children berkoordinasi dan melibatkan peran serta SKPD terkait yakni Dinas Pendidikan, juga Bappeda Kabupaten TTU dan Malaka.