Hari Juang Kartika, TNI AD Mantapkan Jati Diri dan Manunggal Dengan Rakyat

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Peringatan Hari Juang Kartika TNI Angakatan Daerah (AD) ke 71 dilakukan sederhana oleh prajurit TNI AD di Lapangan Makodim 1605/Belu, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan antara Negara Indonesia dan Timor Leste Kamis (15/12/2016).

Dandim 1605/Belu, Letkol Czi.Nurdihin bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Juang Kartika. Hadir pada upacara peringatan itu, Dansatgas Yonif Raider 641/BRU, Dansub POM Atambua, Perwira Yonif Raider Khusus 744/SYB, Perwira Staf dan Persit Kodim 1605/Belu. Pasukan peserta upacara terdiri dari personel TNI/PNS Kodim 1605/Belu, Yonif Raider Khusus 744/SYB, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 641/BRU dan Sub Detasemen Polisi Militer Atambua.

Dalam amanat KASAD TNI yang disampaikan Dandim 1605/Belu, Letkol Czi.Nurdihin Adi Nugroho, penyelenggaraan peringatan Hari Juang Kartika, selain sebagai sarana untuk instropeksi diri, juga dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat atas pembangunan kekuatan yang telah dilaksanakan.

Tema yang ditetapkan pada Hari Juang Kartika 2016, melalui Hari Juang Kartika, mantapkan jati diri TNI AD dan kemanunggalan TNI-Rakyat guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Tema tersebut mengandung makna bahwa, TNI AD dengan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuanga dan Tentara Nasional yang Profesional, senantiasa tumbuh berkembang dan berjuanga bersama rakyat untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Baca : Veteran Belu dan Malaka Jaga Keutuhan NKRI di Batas RI-Timor Leste

TNI AD juga meyakini bahwa TNI akan kuat jika senantiasa manunggal dengan rakyat. Karena kekuatan TNI yang didukung oleh rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa dalam ikut serta membela NKRI.

“Kita patut bersyukur dan bangga atas kepercayaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat Indonesia kepada TNI AD. Hal itu menjadi indikator tingginya kecintaan dan besarnya harapan masyarakat kepada TNI AD guna membantu berbagai permasalahan yang terjadi. Prestasi itu juga tentu diraih berkat kerjakeras dan pengabdian yang tak henti dari seluru prajurit dan PNS TNI AD selama ini ,” ujar dia.

Seluruh prajurit harus merenungkan kembali salah satu pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman yakni, satu-satunya hak milik nasional yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah Angkatan Perang Republik Indonesia. Pesan ini harus dimaknai bahwa walaupun TNI AD telah tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang modern dan profesional, namun tidak boleh meninggalkan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat.

“Nilai yang terkandung dalam peringatan Hari Juang Kartika ini semakin penting untuk dipahami, ditengah dinamika sosial politik masyarakat yang sedang kita hadapi saat ini. TNI AD bertekad untuk terus benahi diri dan tingkatkan kualitas pengabdiannya, sekaligus mohon doa restu kepada seluruh rakyat agar tekad pengabdian TNI AD kepada masyarakat, Bangsa dan Negara senantiasa berada pada arah yang benar,” pungkas Nurdihin.