Hingga Oktober 2016 Penghimpunan DPK di NTT Capai Rp 22,5 Triliun

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pandangan tentang perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari perspektif Bank Indonesia khususnya dari sisi perbankan, menunjukkan kinerja positif. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga Oktober 2016 mencapai Rp 22,5 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT), Naek Tigor Sinaga menyampaikan ini pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2016, Kamis (15/12/2016).

Sinaga mengatakan, dari sisi penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 22,6 triliun atau meningkat sebesar 13 persen (year on year/yoy) jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 7,4 persen (yoy).

Sementara itu, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 7,3 triliun atau meningkat secara tahunan sebesar 19,3 persen, jauh lebih tinggi dibanding peningkatan kredit secara umum.

Pangsa kredit UMKM di Provinsi NTT juga tercatat cukup besar yakni mencapai 32,6 persen, jauh lebih tinggi dibanding pangsa nasional yang hanya sebesar 20,3 persen.

Baca : Bank Indonesia Sosialisasi Mata Uang Rupiah di Belu Perbatasan RI-RDTL

“Hal ini menunjukkan bahwa sektor UMKM sebagai salah satu penopang utama perekonomian di Provinsi NTT, sehingga perlu tetap didorong untuk berkembang dan meningkat setiap tahunnya,” kata Sinaga.

Dia menjelaskan, dari sisi kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL), sampai dengan bulan Oktober 2016 NPL di NTT hanya sebesar 1,95 persen, jauh dibawah nasional yang sebesar 3,25 persen atau dibawah ambang batas maksimal sebesar 5 persen.

“Pertumbuhan kredit yang tinggi disertai dengan angka NPL yang rendah, menunjukkan bahwa stabilitas sistem keuangan di Provinsi NTT masih terpelihara dengan baik, sebagai salah satu prasyarat utama dalam proses pembangunan ekonomi di daerah,” jelasnya.

Dia menambahkan, pencapaian lainnya di tahun 2016 yakni di bidang sistem pembayaran terutama yang bersifat tunai, menunjukkan peningkatan pertumbuhan.

Jumlah uang masuk (inflow) ke Bank Indonesia hingga November 2016 mencapai 4,02 triliun, sementara uang yang keluar (outflow) sebesar 4,25 triliun.

“Posisi ini kemungkinan akan meningkat pada akhir tahun dan diperkirakan net outflow berkisar pada angka 1,5 sampai dengan 2 triliun. Angka ini menunjukkan tingginya aktivitas perekonomian di Provinsi NTT terutama pada akhir tahun, sehingga diharapkan dapat mendorong perekonomian NTT secara menyeluruh,” tandasnya.