Ribuan Warga Belu dan Malaka Gelar Apel Nusantara Bersatu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Ribuan warga Kabupaten Belu dan Malaka di wilayah Timor Barat perbatasan antara Negara Indonesia dan Timor Leste mengikuti Apel Nusantara Bersatu yang berlangsung di Lapangan Umum Atambua, Rabu (30/11/2016) sore .

Wakil Bupati Belu J.T Ose Luan bertindak selaku Inspektur upacara Apel Nusantara Bersatu yang dihadiri oleh Sekda Belu, Dandim 1605/Belu, Wakapolres Belu, Dansatgas Yonif 641 R/BRU, Danyon Raidersus 744/SYB, Kajari Belu, SKPD Belu, SKPD MalakaPara Camat, Lurah, Kades, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat para Perwira TNI/Polri. Peserta Apel Nusantara Bersatu berasal dari berbagai elemen masyarakat yakni mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Aparat Sipil Negara (ASN), organisasi GRIB, Orari serta para pelajar.

Apel besar kebhinnekaan cinta damai Kabupaten Belu dan Malaka dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dankesatuan NKRI yang kokoh itu dimeriahkan dengan tarian tradisional yakni tebe bersama seluruh peserta apel.

Usai kegiatan Wabup Ose Luan mengatakan, empat pilar kebangsaan adalah pemersatu kita yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu moment sore ini kita satu menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dan selamanya tetap bersatu dalam bingkai NKRI. Saya himbaukan kepada seluruh masyarakat agara jangan gampang terprovokasi , jangan gampang dibujuk, dirayu supaya terjadi misalnya konflik horisontal maupun konflik diantara masyarakat atau umat beragama.

Baca : Bayi Cacat Lahir, Organ Tubuh Terburai di Luar Kulit Perut

“Empat pilar kebangsaan itu pemersatu kita. Kita sudah bersatu dan tetap satu NKRI, kenapa harus diceraikan oleh kepentingan satu dua orang . Kita ingin persatuan dan kesatuan itu untuk mendamaikan masyarakat kita pemeluk agama dan kita harus membangun sikap toleransi yang baik sehingga saling menghargai. Lewat momen hari ini kita ingin supaya msasyarakat sadar bahwa Indonesia itu tidak boleh diporak-porandakan oleh kepentingan tertentu Indonesia punya empat pilar itu,” harapa dia.

Dandim 1605/belu, Letkol Czi Nurhidin Adi Nugroho menyampaikan semoga kegiatan Apel Nusantara Bersatu sore ini bukan hanya menjadi kegiatan serimonial belaka. Tetapi dia mempunyai keyakinan dan telah menyaksikan sendiri masyarakat NTT sangatlah wajar bila NTT ditetapkan sebagai propinsi paling toleransi di Indonesia. Masyarakat di wilayah NTT memang sungguh luar biasa karena mereka tidak terpengarus dengan isu yang sementara melanda Indonesia.

“Saya melihat dengan mata saya sendiri kerukaunan umat beragama disini bukan retorika bukan teori tapi memang sudah mendara daging karena semua bersaudara saling memiliki hubungan kekeluargaan,” ucap dia.

Sementara itu tokoh agama Romo Yoris Giri, Pr menyampaikan terimakasih kepada Pemerintan, TNI dan Polri yang telah mencanangkan acara nusantara bersatu ditengah masalah yang sedang memuncak di Indonesia. Kegiatan ini menggugah masyarakat dan membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme kita anak bangsa supaya kita bisa belajar dari masa lalu dan masa sekarang.

“Biar berbeda-beda kita tetap satu anak Indonesia. Saya himbaukan kepada seluruh umat masyarakat Belu di perbatasan melalui kegiatan ini diharapkan seluruh masyarakat bangkit untuk menegakan diri di hadapan dunia bahwa kita adalah anak Indonesia, merah putih berkibar, NKRI harga mati dan toleransi tidak bisa tidak bisa di tiadakan karena dari dahulu persatuan harga mati, kekayaan dan toleransi adalah kekayaan kita bangsa indonesia,” tandas dia.