Korban Bentrok di Desa Perbatasan TTU Melapor ke Subdenpom Atambua

Bagikan Artikel ini

Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Pasca kejadian bentrok warga di desa perbatasan Sunsea kabupaten Naibenu kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur pada Jumat malam (09/09/2016), dua warga yang menjadi korban, Herman Yosef Sasi alias Heri (33) dan Bonefentura Sasi alias Tura (29) didampingi keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Subdenpom Atambua kabupaten Belu.

Kehadiran korban dan keluarga disambut baik penyidik POM, Serda Samsul. Merespon laporan awal korban, Serda Samsul langsung mengarahkan kedua korban untuk melakukan visum dan hasil visum dari RSUD Atambua mendapatkan luka robek di kepala Tura dengan 7 jahitan sementara Heri mengalami pembengkakkan serta lemab di bagian wajah. Sedangkan dua saksi yang dimintai keterangan yakni Kamilus Kono sebagai orang tua korban dan Alfridus Eko.

Menurut keluarga korban, Boni Abi Timor usai menjalani pemeriksaan, kedua korban bersama keluarga langsung pulang ke Kefamenanu guna menjalani perawatan medis. “Setelah diambil keterangan oleh penyidik Denpom, kami langsung pulang ke Kefamenanu malam itu juga. Sementara kami fokus ke pemulihan kesehatan dua keponakan kami, Heri dan Tura dan urusan lain kami abaikan dulu”, jelas Boni Abi.

Boni juga mengakui ada pihak dari TNI yang menelponnya untuk meminta berdamai, tapi ia tetap menegaskan bahwa sementara ini ia dan keluarga korban lainnya masih fokus untuk mengurus korban yang sakit.

Keluarga Korban dikunjungi Dandim 1618/TTU dan pihak Satgas Pamtas RI – RDTL Yonif Raider 321/GT Kostrad

“Minggu sore (11/09) kemarin, setelah kami berada di Kefamenanu, ada niat baik dari Bapak Dandim 1618/TTU Letkol Inf Yudi Gumilar dengan Komandan Satgas Pamtas RI – RDTL Yonif Raider 321/GT Kostrad Letnan Kolonel Inf M. Ghoffar Ngismangil dan Dokter Ltt Ckm Andrea. Kami dikunjungi bapak – bapak TNI di rumah kilo meter 7 jurusan Kupang guna melihat langsung kondisi korban”, kata Boni.

Lanjutnya, “Kami mengucapkan terimakasih untuk kunjungan dan niat baik bapak Dandim dan Komandan Satgas. Kami sangat menghargai niat baik bapak – bapak TNI agar masalahnya tidak berlarut – larut, tapi untuk sementara biarlah kami fokus mengurus kesehatan korban dulu, lagian proses hukum juga sudah berjalan di Denpom Atambua. Masalah berdamai dan sebagainya itu urusan belakangan, sambil menunggu perkembangan kesehatan korban”, tegas Boni Abi.

Informasi lain yang berhasil diterima media ini, dalam peristiwa saling serang antar warga yang melibatkan anggota Satgas tidak hanya melukai pemuda desa Sunsea namun tiga oknum anggota Satgas juga menjadi korban. Dua dari tiga oknum anggota yang mengalami luka serius yakni Serda Lubis mengalami luka lecet dan memar, Praka Didi mengalami luka serius dengan 11 jahitan di bagian kepala dan sementara masih dalam perawatan intensif.

Langkah awal Komandan Satgas Pamtas RI – RDTL Yonif Raider 321/GT Kostrad,  Letnan Kolonel Inf M. Ghoffar Ngismangil, dalam kasus tersebut, telah melakukan pengecekan ke Danpos Nelu dan kepala desa Sunsea atas kejadian Jumat malam. Beberapa anggota yang berada di TKP juga telah dibawa ke Markas Komando Taktik (Kotis) Noemuti untuk diproses lebih lanjut.

Berita terdahulu https://www.nttonlinenow.com/new-2016/2016/09/10/bentrok-di-desa-perbatasan-dua-pemuda-dan-tiga-anggota-satgas-terluka-ada-tembakan-peringatan/