GP Ansor NTT Kutuk Penyerangan Pastor di Medan

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengutuk keras IAH, pelaku yang melakukan ancaman dan penyerangan terhadap Pastor Albert S. Pandingan di Medan, Sumatera Utara pada Minggu, 28 Agustus 2016 lalu.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor NTT, Abdul Muiz sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Kamis (1/9).

Muiz mengatakan, tindakan yang dilakukan IAH tersebut sangat melukai hati masyarakat Indonesia dan bisa mengganggu hubungan baik antarumat beragama yang sudah terjalin baik selama ini. Karena itu, pemerintah dan aparat penegak hukum hendaknya melakukan tindakan hukum terhadap pelaku.

“GP Ansor berharap agar pelaku diberikan hukuman terberat, bahkan bila perlu hukuman mati agar bisa memberi efek jera kepada kelompok-kelompok yang berupaya merusak citra bangsa,” tandas Muiz.

Dia menegaskan, tindakan yang dilakukan IAH benar-benar tidak berkemanusiaan dan tidak bermartabat dalam kerangka Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan tindakan yang dilakukan itu sangat jauh dari misi kedamaian berbangsa dan  bernegara.

Sekretaris PW Ansor NTT, Ajhar Jowe meminta kepada seluruh elemen pemuda di NTT maupun di daerah lain agar tetap menjaga solidaritas sebagai anak bangsa. “Kita tetap menjaga keberagaman, dan kita serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib,” ujarnya.

Ajhar menegaskan, mengutuk tindakan ancaman teroris bom bunuh diri dan penyerangan kepada Pastor Albret S. Pandingan di Medan. Sebagai Ormas Pemuda GP Ansor NTT yang selalu menjunjung tinggi dan menjaga keberagaman, tetap mengambil sikap jika ada yang mengganggu kenyamanan dan keamanan yang membawa label agama.