Cegah Penularan HIV dan AIDS di Belu, CD Bethesda Yakkum Gelar Out Band ke Sekolah-Sekolah

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – CD Bethesda Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum) Yogyakarta wilayah Belu menggelar kampanye ke tiga sekolah di Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL, Kamis (12/12/2019).

Adapun sekolah yang menjadi sasaran kegiatannya yakni para pelajar di SMKN 2 Silawan, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, SMK Perikanan dan SMAN 2, Desa Dualaus, Kecamatan Kakukuluk Mesak wilayah yang terletak di garis perbatasan negara.

Demikian hal itu disampaikan Kordinator CD Bethesda Yakkum wilayah Belu, Yosefat Ician kepada media di Sekertariatnya, Kamis malam (12/12/2019).

Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan kerjasama dengan KPA Belu merupakan rangkaian dari peringatan HAS (HIV dan AIDS) di Silawan. Sasaran kegiatan ini para remaja yakni pelajar di tiga SMA/SMK di Desa Dualuas dan Silawan.

“Bentuk kegiatannta sosialisasi. Kita sampaikan informasi tentang HAS di tiga sekolah. Selain itu pembagian bunga, pita, pesan khusus seperti bahaya penyakit dan yang utama pencegahan HAS,” terang Yosef.

Dikatakan, bentuk kegiatannya santai kita lakukan di luar kelas sekolah bersama anak-anak murid. Pihak sekolah sangat responsif sekali dan mendukung kegiatan pencegahan HIV dan AIDS.

“Animo guru dan murid sangat tinggi dengan kegiatan yang dilakukan apalagi santai. Mereka sangat tertarik karena menambah wawasan bagi anak murid generasi muda bangsa Indonesia,” ujar dia.

Lebih lanjut, jelas Yosef di penghujung kegiatan pihak CD Bethesda dan pelajar di tiga sekolah membuat komitmen bersama pencegahan HIV dan AIDS di wilayah Kabupaten Belu.

Dituturkan, pihak sekolah meminta agar kedepan kegiatan serupa terus dilakukan kepada para pelajar yang mana merupakan usia produktif. Hal itu dimaksudkan guna menekan dan mencegah penyakit berbahaya itu.

“Sasaran kita ke generasi pendidikan dan tetap membangun kepedulian, minimal mereka melakukan pencegahan di teman sebaya, keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan mereka,” ucap Yosef.

Usia produktif sangat rawan dan mereka juga mudah adaptasi dengan teknologi problem yang tidak menyaring. Tidak menutup kemungkinan pasti akan ada yang keluar daerah sementara kasus HIV di indonesia cukup tinggi.

“Dengan kegiatan ini jadi modal bagi mereka dalam menjaga diri sekaligus menyebarkan ke sesama agar terhindar dari HAS dan mencegah penyebaran,” harap Koordinator CD Bethesda Yakkum wilayah Belu itu.