Belu dan Jiangxi Tiongkok Jalin Kerjasama Strategis di Bidang Pendidikan, Pariwisata, dan Budaya

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kabupaten Belu kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia melalui kerjasama bilateral dengan Provinsi Jiangxi, Tiongkok di bidang pendidikan, pariwisata, dan pertukaran budaya pada Minggu (31/5/2025) lalu.

Penandatanganan tujuh perjanjian strategis dilakukan secara resmi di Gedung Widyatula Politeknik Pariwisata Bali menandai babak baru kolaborasi internasional yang melibatkan tiga wilayah penting, yakni Kabupaten Belu, Provinsi Bali, dan Jiangxi.

Kerjasama strategis fokus pada peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, dengan sejumlah program prioritas. Salah satu inisiatif utama yakni, pendirian China Center sebagai pusat pembelajaran bahasa Mandarin yang diharapkan dapat memperkuat kemampuan bahasa bagi pelajar dan masyarakat, khususnya di perbatasan Belu.

Selain itu, dibangun pula International Vocational Training Center yang berfungsi sebagai pusat pelatihan kepariwisataan berstandar internasional. Sebagai tambahan, peluncuran Chinese Crazy Practical Training Base menjadi wadah pelatihan masakan otentik Tiongkok, yang tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan kuliner namun juga memperkaya warisan budaya melalui seni gastronomi.

Kemudian, program pertukaran pelajar dan dosen menjadi salah satu agenda penting guna memperkuat jaringan akademik antar negara, termasuk program pelatihan bahasa Mandarin dan sertifikasi bagi mahasiswa kepariwisataan dari wilayah timur Indonesia.

Kerjasama riset bersama antara lembaga akademik dari Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jiangxi juga difokuskan pada pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mampu mendukung pelestarian alam dan budaya. Promosi budaya dan wisata lintas negara juga menjadi bagian dari kesepakatan, melalui pertunjukan seni, pameran budaya, dan kuliner khas yang mempererat hubungan masyarakat antar kedua negara.

Bupati Belu, Willy Lay menggarisbawahi pentingnya inisiatif ini dalam memperkuat kualitas pendidikan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di daerah perbatasan.

“Kerjasama ini menjadi tonggak penting untuk meningkatkan daya saing masyarakat Belu, tidak hanya secara lokal tetapi juga di kancah internasional,” ucap dia dalam press releasenya yang diterima media, Selasa (3/6).

Willy menjelaskan, alasan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin, mengingat interaksi sosial dan ekonomi yang semakin intens antara masyarakat Kabupaten Belu dengan komunitas Tiongkok di Timor Leste.

“Bahasa Mandarin saat ini sangat strategis dalam membuka peluang kerja dan jejaring internasional. Dengan adanya China Center, masyarakat kami di perbatasan akan mendapat bekal kompetensi bahasa yang memadai,” kata dia.

Dari sisi teknis dan pengawasan, Mr. Xiong Kongjun, Deputi Minister Propaganda Department of the Jiangxi Provincial Party Committee, menyatakan komitmennya untuk melakukan evaluasi berkelanjutan terkait pelaksanaan kerja sama ini.

“Kami akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan mitra di Bali dan NTT untuk memastikan program berjalan lancar dan mencapai hasil yang optimal,” ucap Xiong.

Diharapkan, kerjasama ini tidak hanya menguatkan sektor pendidikan dan pariwisata, tetapi juga menjadi jembatan budaya dan ekonomi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Kabupaten Belu menegaskan posisinya sebagai daerah perbatasan strategis yang mampu menjadi pionir dalam membangun kolaborasi lintas negara demi kemajuan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.