Hakoro Ikan, Tradisi Adat Panen Ikan Yang Masih Dilestarikan Warga Belu
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Hakoro Ikan merupakan salah satu tradisi turun temurun warga Ainiba, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu yang masih dijaga dan dipertahankan warga hingga saat ini.
Tradisi Hakoro Ikan adalah memanen ikan di kolam adat Ainiba menggunakan tangan kosong dan peralatan tangkap ikan. Tradisi Hakoro Ikan di kolam Ainiba dilakukan usai memanen padi yang masih dilestarikan warga setempat.
Pantauan media, Sabtu (9/9/2023) pagi ratusan warga telah memadati kolam Ainiba yang berbatasan dengan Kabupaten tetangga Timor Tengah Utara itu untuk memanen ikannya.
Selain warga setempat, ada pula warga dari Kabupaten tetangga dan daerah lainnya dalam wilayah Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL yang hadir untuk melakukan tradisi Hakoro Ikan itu.
Keseruan nampak dalam tradisi Hakoro Ikan secara masal. Warga baik orang dewasa, ana kecil yang berada dalam kolam bercampur lumpur beramai-ramai menangkap ikan gunakan tangan kosong dan alat tangkap ikan sederhana.
Menurut Bene Hale salah satu tokoh adat Umametan Lawalu, tradisi Hakoro Ikan atau panen ikan masal oleh warga Ainiba merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak jaman dulu sebelum merdeka dan terus dilestarikan hingga kini.
“Tradisi Hakoro Ikan di kolam adat Ainiba ini rutin digelar setiap tahun dan biasanya dilakukan warga usai musim panen padi,” ujar dia.
Dijelaskan Hale, sebelum dilakukan tradisi Hakoro Ikan atau panen ikan terlebih dahulu kegiatan diawali dengan ritual adat pada tengah malam atau waktu pukul 00.00 Wita. Selesai ritual, pagi harinya jam 9 mulai panen ikan.
“Jadi, sebelum panen ikan hari ini, tadi malam jam 12.00 Wita sudah dilakukan ritual adatnya oleh tiga suku yakni, suku Umametan Lawalu, Maklulifahi dan Kolibau,” terang dia.
Lanjut Hale, kolam adat Ainiba mempunyai saluran alamiah yang menghubungkan kolam Ainiba dan laut yang disebut “Kanu” (saluran). Fungsi Kanu ini agar pada saat musim hujan ada aliran air laut yang bisa masuk ke kolam sekalian benih nener bisa masuk ke kolam adat.
“Dua atau tiga hari sebelum panen ikan di kolam Ainiba didahului dengan Hakoro Kanu sambil pembersihan saluran,” sebut Anggota DPRD Belu asal Partai Golkar itu.
Masih menurut Hale, kegiatan Hakoro Ikan ini rutinitas digelar setiap tahun sekali. Sebelumnya pernah dilakukan dua kali dalam setahun, tetapi terganggu kondisi airnya yang memungkinkan untuk panen dua kali tidak bisa dilakukan.
“Jadi, kegiatan Hakoro Ikan di kolam adat Ainiba sudah dilakukan sejak lama oleh leluhur bahkan sebelum merdeka,” pungkas dia.
Sementara itu, Anton warga Ainiba beserta beberapa warga lainnya mengisahkan bahwa tradisi Hakoro Ikan telah ada sejak mereka lahir dan masih tetap dilestarikan oleh Pemerintah Desa, tokoh adat dan warga sampai dengan saat ini.
Diutarakan, tradisi Hakoro Ikan di Kolam Ainiba Desa Fatuketi ini tidak hanya diikuti warga setempat, namun juga warga dari desa hingga Kabupaten tetangga. “Selain pertahanan tradisi Hakoro Ikan, tradisi ini juga simbol kebersamaan, kekeluargaan warga Ainiba dengan warga dari daerah lainnya yang ikut panen ikan,” kata dia.