Wamendagri Apresiasi Terobosan Kapolres Belu Atas Kesulitan Warga Akan Listrik dan Air Bersih

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo apresiasi aksi nyata Kapolres Belu, AKBP Richo Simanjuntak dalam terobosannya tanpa pamrih perjuangkan kesulitan warga akan listrik dan air bersih.

Terbukti, warga di Dusun Lesepu dan Fohomea, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota, Kabupaten Belu bisa keluar dari kegelapan menikmati penerangan listrik dan air bersih dari sumur bor yang dibantu Kapolres Belu.

Wamendagri, Wempi Wetipo saat tatap muka bersama warga Haliwen dan Fohomea di lokasi sumur bor Haliwen, Kamis (17/8/2023) lalu mengapresiasi upaya nyata Kapolres Belu dalam berjuang tanpa pamrih memerdekakan masyarakat dari kegelapan dan kesulitan akan air bersih.

Dikatakan, kehadiran dirinya sebagai wujud perhatian negara dalam menampung keluh kesah masyarakat sebagai bahan masukan dalam menuntaskan persoalan yang dialami masyarakat.

Wempi Wetipo akui dirinya sangat sedih mendengarkan cerita dari Kapolres Belu. Beliau, jelas dia sangat luar biasa dengan ikhlas meninggalkan jabatan dan hadir membantu rakyat yang membutuh bantuan.

“Kalau tidak ada pak Kapolres, tidak mungkin saya hadir disini dan bertemu dengan saudara-saudara saya yang telah berkomitmen bersama membela kedaulatan NKRI,” sebut dia.

“Kehadiran saya disini sebagai wujud perhatian negara makanya saya diajak Kapolres untuk melihat, mendengar keluhan dari bapak ibu dan apa yang bisa kita kerjakan, kita kerjakan. Setidaknya kehadiran saya disini dapat menuntaskan masalah yang dihadapi bapak ibu sekalian,” tambah Wempi Wetipo.

Lebih lanjut, Mantan Bupati Jaya Wijaya itu meminta dukungan Kapolres Belu, Camat dan Lurah Manumutin untuk mendata apa yang menjadi keluhan masyarakat yang nantinya dapat dijadikan dasar oleh pemerintah dalam memperjuangkan hak dan kebutuhan masyarakat.

“Terkait penerangan, nanti kita bantu Kapolres yang tanpa uang bisa membantu sebagian masyarakat mendapatkan listrik dan itu sangat luar biasa. Jadi nanti yang belum dapat penerangan akan kita usahakan sehingga seluruh masyarakat bisa merdeka dari kegelapan,” kata dia.

Dijelaskan, Kapolres juga telah berjuang terkait keluhan air untuk masyarakat di 5 titik. Seandainya dia mendapat info lebih cepat mungkin dirinya akan usahakan lebih dari itu, namun sayangny baru dapat info dari Kapolres semalam.

“Saya minta Camat dan Lurah, nanti tolong input data semua, bersurat kepada kementerian PUPR tembusan ke Kemendagri sehingga kami bisa ikut mengawal prosesnya sehingga apa yang diharapkan bapak ibu dapat terwujud,” ujar Wempi Wetipo.

Kesempatan itu, Kapolres AKBP Richo Simanjuntak menuturkan, kehadiran sumur bor untuk warga Haliwen yang selama 24 tahun tidak mendapatkan air bersih, terpenuhi setelah mendengar keluh kesah warga saat program jumat curhat yang dilaksanakan di lokasi tersebut.

“Ini bentuk kebanggaan saya berdinas di tapal batas NKRI. Saya secara pribadi melihat para orang tua, bapak, mama di sini menangis saat bertemu dengan saya. Puji tuhan, untuk air dalam waktu dua minggu kita mendapatkan komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. Apa yang saya lakukan untuk masyarakat terutama melepaskan semua atribut Saya hanya semata-mata bekerja untuk masyarakat,” ungkap dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, kenyataan pahit yang dialami warga Haliwen juga dirasakan oleh warga Fohomea yang 15 tahun hidup dengan akses jalan yang rusak, tidak ada listrik serta susahnya mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dari kenyataan tersebut dirinya berkomitmen kepada masyarakat Fohomea dan Haliwen bahwa sebelum tanggal 17 Agustus, air akan terpenuhi dan listrik akan menerangi kehidupan mereka sepanjang hari.

”Semua yang terjadi itu karena saya menanggalkan atribut saya, karena saya adalah orang sederhana,orang yang penuh keterbatasan, orang yang mau merasakan kesulitan masyarakat, dan saya tidak mau berpesta pora diatas penderitaan masyarakat,” ucap Richo Simanjuntak.