Selain Kendala Anggaran, Koordinasi Lintas Sektor Jadi Problem Penanggulangan HIV-AIDS

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Selain alokasi anggaran untuk penanggulangan HIV-AIDS yang menjadi salah satu kendala, koordinasi lintas sektor juga menjadi satu problem yang dihadapi lembaga CD Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Koordinator CD Bethesda Area Belu Yosafat Ician kepada awak media disela-sela kegiatan workshop rencana aksi daerah pencegahan dan evaluasi Perda no.13 tahun tentang penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Belu, Kamis (23/6/2022).

Dijelaskan bahwa, salah satu kendala yang kita lihat yakni soal alokasi anggaran untuk penanggulangan HIV-AIDS. Ada tawaran yang sebetulnya lembaga bisa berikan yakni ada dana desa, dimana dana desa ini perlu dialokadikan untuk penanggulangan di Desa.

“Pertanyaan adalah apa pijakan yang bisa digunakan pihak Desa dalam rangka mengalokasikan itu, karena tak ada klausul tegas untuk alokasikan dana desa guna penanggulangan HIV-AIDS,” kata dia.

Lanjut Yosafat, kami sebenarnya menawarkan kepada Pemerintah. Pemerintah adalah pak Bupati bisa tidak mengeluarkan semacam surat edaran atau semacam seruan khusus kepada semua kepala desa untuk mengalokasikan sebagian dana desa untuk penanggulangan.

“Dana Desa itu mungkin jalan pintasnya. Kalau kita menunggu regulasi itu prosesnya lambat, kita baru ada Perda, dimana Perda itu sangat umum sekali,” ucap dia.

Yosafat berharap sesudah ada Perda misalnya ada peraturan Bupati tentang penanggulangan HIV-AIDS, sesuai Perda itu mungkin ada instruksi Bupati yang lebih konkrit yang lebih teknis.

“Jadi sambil menunggu regulasi yang ada bisa tidak ada semacam surat edaran atau kebijakan khusus kepada eluruh kadues untuk alokasikan sedikit dana untuk penanggulangan HIV-AIDS,” pinta dia.

Lanjut Yosafat, kehadiran pak Bupati dalam workshop ini sangat penting bagi lembaga Bethesda karena salah satu problem yang dihadapi itu adalah koordinasi lintas sektor.

“Ini tidak berjalan, misalnya kami di KPA Belu, lembaga CD juga ada sebagai salah anggota di KPA tetapi kita tidak pernah kordinasi. Namun demikian kita akan kordinasi, jika tidak maka akan tumpang tindih, dan kerja kegiatan yang dilakukan itu hanya sebatas output tidak menghasilkan perubahan jangka panjang,” kata dia.

Masih menurut dia, kehadiran Pak Bupati dalam kegiatan ini harapan momentum yang baik untuk memulai mengkonsolidasikan kembali upaya-upaya penanggulangan pencegahan HIV dan AIDS melalui rencana aksi daerah
dan evaluasi Perda.

“Kegiatan hari ini juga penting untuk kerja-kerja penanggulangan HIV dan AIDS kedepan lebih terukur sistematis. Jadi tidak saling tumpang tindih kegiatan antar stakholder yang ada di masyarakat,” kata Yosafat.