Bupati Belu ; Kerjasama Berbagai Komponen Penting Capai Target 2030 Kasus HIV-AIDS Zero

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – CD Bethesda Yakkum Yogyakarta menggelar workshop rencana aksi daerah pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS, dan evaluasi Perda no.13 tahun tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Belu, Kamis (23/6/2022).

Kegiatan berlangsung di Aula Hotel Nusa Dua Atambua dihadiri Bupati Belu, Asisten I Setda Belu, Koordinator CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu, Pengurus pusat CD Bethesda Yakkum Yogyakarta, Ketua KPA Provinsi NTT.

Selain itu pengurus KPA Belu, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Sekretaris Dinas Pariwisata, Pejabat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, para Kepala Puskesmas, para Camat serta undangan lainnya.

Kepada awak media usai membuka workshop, Bupati Belu Agus Taolin menyampaikan bahwa kegiatan hari ini sekaligus kita mengevaluasi terhadap kebijakan-kebijakan penanganan HIV-AIDS di Kabupaten Belu.

“Mana yang perlu kita perkuat, supaya kasus di Belu dan tentu di NTT ini bisa menurun menuju target 2023 itu kalau bisa zero atau nol. Walaupun penyakit menular ini tidak mungkin nol, tapi semua kemungkinan itu bisa saja contohnya kasus malaria bisa kita bisa eredikasi dan nol,” ujar dia.

Dikatakan, untuk mencapai target itu tentu dibutuhkan kerjasama berbagai macam komponen seperti Pemerintah, NGO, dokter, tokoh agama dan memperluas jangkauan sampai ke puskesmas, rumah sakit swasta, melatih sdm untuk deteksi.

Selain itu memperkuat laboratorium, lini pengobatan supaya semua tahapan mulai dari pencegahan. Melalui pencegahan ini supaya tenaga kerja kita yang keluar negeri kita bekali, merka kembali kita lakukan pemeriksaan guna cegah penularan virus tersebut. Pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba terutama suntik, memberikan ilmu kepada anak-anak tentang HIV AIDS.

“Jangan jadi momok, jadi seakan akan HIV-AIDS ini musibah yang tidak berkesudahan. Dulu menjadi stigma untuk masyarakat, kalau kena virus ini akan dianggap orang paling berdosa di dunia. Peran tokoh agama sangat penting dari lintas agama akan kita perkuat dalam pencegahan penyebaran virus ini,” ungkap Agus.

Menyikapi soal dukungan dana penanggulangan HIV-AIDS, jelas dia di masing-masing pimpinan OPD sudah ada anggaran dalam kegiatan itu dan kegiatan ini disintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan lain. “Saya yakin ada dananya, dan silakan dibicarakan dan disinilah peran dari rapat koordinasi ini,” kata dia.

“Lemahnya di bimbingan, pengawasan, penhendalian, monitoring dan evaluasi. Kalau dalam evaluasi dianggap itu menjadi salah satu titik lemah tetapi hitung secukupnya saja karena nilai anggaran kita terbatas. Jadi anggaran yang sedikit ini kita efisienkan, kita efektifkan silakan dihitung tetapi jangan dibalik,” tambah Agus.

Sementara itu, Koordinator CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu Yosafat Ician menyampaikan terimakasih untuk kehadiran Pak Bupati.

“Ini harapan momentum yang baik untuk memulai mengkonsolidasikan kembali upaya-upaya penanggulangan pencegahan HIV dan AIDS melalui rencana aksi daerah dan evaluasi Perda,” kata dia.

Lanjut Yosafat, kegiatan hari ini juga penting untuk kerja-kerja penanggulangan HIV dan AIDS kedepan lebih terukur sistematis. “Jadi tidak saling tumpang tindih kegiatan antar stakholder yang ada di masyarakat,” ungkap dia.