Pemerintah Desa Binaan CD Bethesda di Belu Komitmen Tanggulangi HIV-AIDS

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Penyakit HIV-AIDS merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani agar terwujudnya three zero HIV-AIDS tahun 2030 yakni, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS dan zero stigma dan diskriminasi.

Terkait itu, Pemerintah Desa di Kabupaten Belu wilayah perbatasan RI-RDTL yang menjadi desa dampingi Lembaga CD Bethesda Yakkum berkomitmen untuk menanggulangi penyakit HIV-AIDS yang ada di masing-masing wilayah.

Adapun bentuk komitmen tersebut antara lain, mengatur program kegiatan atau rencana aksi, kebijakan, anggaran dan menjalin kemitraan dengan masyarakat. Dari beberapa aspek itu, pihak Kelurahan atau Desa mengaku soal anggaran masih terdapat kendala akibat Covid-19.

Kepada media, Kepala Desa Silawan Fernandes Kehi yang hadir mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan Terpadu Penularan HIV AIDS di hotel Nusa Dua, Jumat (13/5/2022) mengatakan, pihaknya telah menyusun rencana aksi penanggulangan HIV-AIDS dalam bentuk kegiatan sosialisasi dan fasilitasi kegiatan WPA.

Sementara itu, Kepala Desa Manleten Kristian J. Rony Seran mengaku di tahun 2018 pemerintah desa pernah alokasikan dana sekitar Rp 12 juta untuk penanggulangan HIV-AIDS. Sedangkan tahun 2019-2022 tidak dianggarkan lagi karena sebagian besar dana desa diperuntukan bagi penanganan Covid, salah satunya BLT.

Senada Kepala Desa Tukuneno, Siprianus Wedin Kali mengatakan, di tahun 2021 Pemdes pernah mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan HIV-AIDS namun direalokasi ke BLT sebagai upaya pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19.

Tambah Kepala Desa Leosama, Arkadeus Moruk, Pemerintah Desa menaruh perhatian terhadap masalah HIV-AIDS. Wujud perhatian itu selain lewat kegiatan sosialisasi juga pemberdayaan kepada individu seperti mengakomodir sebagai penerima bantuan BLT, bantuan ternak.

Kendati demikian, pihak pemerintah Desa dan Kelurahan tetap berkordinasi bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk melakukan sosialisasi serta tes HIV-AIDS kepada perangkat desa.

Untuk diketahui, untuk tahun 2022 baru hanya Desa Silawan yang telah menganggarkan dana untuk sosialisasikan HIV-AIDS dengan anggaran senilai Rp 1.720.000.

Ke depan, pemerintah desa akan berupaya mengalokasikan kembali anggaran untuk kegiatan penanggulangan HIV-AIDS di perbatasan Kabupaten Belu baik dana untuk sosialisasi maupun kegiatan lainnya terkait HIV-AIDS.

Kegiatan yang digelar CD Bethesda Yakkum Area Belu selama empat hari sejak tanggal 11 sampai 13 Mei dihadiri Kepala Desa Silawan, Leosama, Bakustulama, Fatuketi, Manleten dan Tukuneneo.

Selain itu perwakilan Kelurahan Tulamalae dan Umanen, kelompok dukungan sebaya (KDS) serta Nara Sumber dari Kantor CD Bethesda Yakkum Yogyakarta yakni, Dewi Utari dan Ghanis Kristia.

Menurut Dewi Utari, kehadiran para kepala desa dan kelurahan dalam kegiatan ini untuk evaluasi, refleksi dan menilai mereka sendiri tentang kapasitas untui menyelenggarakan program HIV-AIDS.

Diutarakan, kemarin dengan KDS menilai bagaimana mereka memberikan dukungan untuk sesama odha, juga bagaimana organisasi mereka mengakomodasi kebutuhan atau hak-hak teman odha termasuk bagaimana secara organisir itu KDS menjadi wadah yang lebih terstruktur untuk perjuangan hak-hak odha.

Lanjut Utari, hari ini diberikan kesempatan pada 2 Kelurahan dan 6 Desa mereka merefleksikan kapasitas mereka sebagai pemerintah untuk menyelenggarakan program HIV-AIDS dari sistem aspek kebijakannya, program dan anggaran, aspek pelayanan odha, evaluasi monitoring dan aspek kemitraan.