Jaga NKRI, Kapolda NTT Imbau Seluruh Stakeholder di Perbatasan RI-RDTL Bersinergi
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto meninjau PLBN Mota’ain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL, Kamis (20/1/2022) kemarin.
Sehari sebelumnya, Kapolda Setyo beserta rombongan Polda NTT meninjau PLBN Motamasin, Kecamatan Kobalima usai kunjungan kerja perdananya dimana melalukam pengresmian Kapolres Malaka.
Kapolda NTT Setyo dalam tatap muka bersama Administrator PLBN Mota’ain mengatakan, dirinya sangat bangga melihat PLBN Mota’ain. Dimana kedua PLBN Mota’ain dan Motamasin luar biasa sangat berubah dibandingkan dengan waktu dirinya masih bertugas di daerah Papua.
“Ini (PLBN) adalah etalase kita. Ini merupakan satu hal yang sangat penting, karena kepercayaan negara dipertaruhkan kepada kita untuk menjaga perbatasan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar dia.
“Masih terkait dengan perbatasan negara, ada yuridiksi yang harus dijaga, wilayah yang harus betul-betul diamankan. Karena banyak proses, banyak kegiatan yang dilakukan baik itu, proses ekspor maupun impor barang masuk ke Indonesia,” tambah Setyo.
Oleh karena itu, dia berharap komunikasi dan koordinasi yang baik selalu dilakukan seluruh stakeholder yang ada di wilayah perbatasan dua negara, sehingga tidak timbul masalah sekecil apapun dalam melaksanakan tugasnya.
Prinsipnya bahwa, kita jaga agar semua proses tersebut sesuai dengan aturannya. Kita berharap bahwa, yang masuk baik berupa orang, hewan, tumbuhan atau apapun itu tentunya harus memenuhi persyaratan. Karena kalau tidak memenuhi persyaratan resikonya ada dikita.
“Saya minta kita semua disini harus betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan SOP masing-masing. Sebab kepercayaan negara dipertahurkan ke kita untuk menjaga perbatasan dengan sebaik-baiknya,” pinta Setyo.
Masih menurut dia, tentunya keberadaan Polri selaku pelaksana dalam hal menjaga Kamtibmas, perlu adanya koordinasi yang baik antara PLBN dan Polri khususnya dengan Polres Belu maupun unsur Polri yang ada maupun dengan unsur TNI.
Lanjut Jenderal Bintang Dua itu, apabila setiap ada persoalan agar segera dikoordinasikan bersama dengan baik. Silahkan koordinasikan dengan Kapolres dan seluruh unsur Polri yang ada maupun dengan unsur TNI.
“Saya harap lakukan evaluasi dan analisa hal-hal yang perlu, Jangan kemudian membiarkan sehingga hal kecil menjadi disepelekan karena seringkali kita jatuh di masalah yang kecil,” ketus dia.
Dia juga berharap kepada semua unsur elemen yang berada di PLBN Mota’ain dan dua PLBN lainnya untuk menghilangkan ego sektoral. Jaga dan bina terus komunikasi antar sesama dalam menjaga, mengawal NKRI.
“TNI Polri semuanya yang berada di sini adalah kita membawa satu nama, satu bendera dan satu kesatuan. Jangan kemudian bahwa, saya paling penting, saya paling bisa, itu hal-hal seperti itu agar dihilangkan. Sekali lagi koordinasi dan kerja sama diperlukan,” pinta Setyo.
Tambah dia, persoalan keamanan tentu menjadi hal yang paling penting. Masih banyak jalur-jalur tikus, jalur-jalur yang bisa dimasuki atau keluar masuknya warga baik itu dari Indonesia maupun dari Timor Leste secara tidak resmi, sehingga harus dipetakan dan dijaga.
“Ini harus dipetakan karena dari sisi keamanan, sisi kesehatan itu pasti membahayakan. Tempat-tempat itulah kemudian harus dilakukan banyak tindakan karena disini (PLBN Mota’ain) tentunya sudah aman, makanya lintasan-lintasan atau jalan tikus itulah yang harus kita jaga,” ungkap dia.
Kepada petugas lintas sektor di PLBN, orang nomor satu di Polda NTT itu berpesan agar tetap menjaga tindakan, prilaku dan sikap dalam menjalankan tupoksi masing-masing dengan menghindari sikap arogansi serta kontraproduktif.
“Ini adalah daerah perbatasan negara. Saya minta perlakukan kita, tindakan kita, prilaku kita, sikap kita harus kita jaga. Jangan lakukan tindakan-tindakan yang kemudian arogansi dan kontarprodukitif,” tegas Setyo.