Anak Menteng, Sang Legenda Panahan Indonesia Tutup Usia

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Kabar duka menghampiri dunia Panahan Indonesia, dr. Leane Suniar Manurung,M.SpGK (73 thn), legenda panahan yang menghabiskan hidupnya di dunia panahan, Minggu 21 September 2021, pukul 21.30 wib menghembuskan napas di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Kabar meninggalnya dr. Leane Suniar Manurung,M.SpGK disampaikan Psikolog PB Perpani Yuanita Nasution melalui WAG PB Perpani (22/11/2021) pukul 04.13 wib pagi.

“Kita kehilangan wanita hebat, salah satu legenda panahan yang hingga akhir hidupnya terus berbakti di dunia panahan. Bahkan disaat sakitpun, almarhumah sempat datang menengok kegiatan pelatnas,” tegas Nurfitriyana Saiman salah satu trio Srikandi yang ditemui di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Leane Suniar Manurung memang tidak sehebat trio Srikandi Indonesia, Lileis Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani yang mampu menoreh prestasi di Olimpiade Seaoul, Korea Selatan 1988, namun sepak terjang wanita berdarah Batak di dunia panahan Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata.

Lahir di Jakarta 4 Februari 1948, sejak 1971- 1983 anak Menteng ini mulai malang melintang di dunia panahan Indonesia. Berbagai prestasi di tingkat nasional membawa Leane mewakili Indonesia di tingkat internasional. Leane yang tampil bersama Donal Pandiangan di Olimpiade Montreal 1976, merupakan satu-satunya pemanah dari Benua Asia yang mampu menembus 10 besar. Bahkan ditingkat nasional Leane mampu memecahkan 9 rekor nasional dengan total nilai 2352.

Walaupun belum mampu mendulang medali, namun suatu torehan yang luar biasa dari atlit panahan Indonesia saat itu. Olimpiade Montreal menjadi pemicu bagi atlit-atlit yunior yang dipersiapkan ke ajang Internasioanl. Puncaknya terjadi pada Olimpiade Seaoul, saat itu 3 Srikandi mampu memecahkan medali pertama bagi kontingan Indonesia selama pesta multi event diikuti Indonesia.

Hingga akhir hayatnya ahli gizi jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia ini masih duduk sebagai pengurus di PB Perpani masa bakti 2018-2022, sebagai anggota Wakabid Tim Nasional. Nama Leane selalu menghiasi kepengurusan Perpani sejak ia pensiun sebagai atlit.

Nampak pengurus Perpani dan sejumlah atlit, pelatih nasional hadir memberikan penghormatan terakhir bagi sang legenda yang terbaring dibalut kain ulos dari negeri leluhurnya tanah Batak. Sebelum meninggal, anak menteng yang selalu tampi riang dan bersahaja ini telah berjuang melawan penyakit kanker ovarium yang diderita sejak tahun 2020.

Dilansir dari alodokter.com, kanker ovarium yang diidap legenda panahan Indonesia sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul di jaringan indung telur. Kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita pascamenopause. Hingga saat ini penyebab kanker ovarium belum diletahui dengan pasti. Namun, kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia (lansia) dan wanita yang memiliki keluarga dengan Riwayat kanker ovarium.

Wakabid Humas PB Perpani, Frans Watu menginformasikan bahwa legenda Panahan Indonesia dr. Leane Suniar Manurung,M.SpGK akan disemayamkan di rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto untuk memberikan kesempatan kepada kerabat dan sahabat hingga tanggal 23 November dan selanjutnya tanggal 24 November akan diadakan upacara adat Batak dan tanggal 25 November diterbangkan ke pemakaman keluarga di Sumatera Utara.