Diduga Tidak Sesuai RAB, Atap SDK Wehor Dibongkar

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) atap lima ruangan bangunan Sekolah Dasar Katolik Wehor di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak dibongkar dan dikerjakan ulang.

Pasalnya, tiang penyanggah atap atau lata seng menggunakan kayu balok, dimana seharusnya sesuai dengan RAB menggunakan baja ringan.

Persoalan tersebut dihentikan Kepala SDK Wehor Daniel Bau setelah mengetahui dalam RAB pengerjaan penyanggah atap bukan menggunakan kayu melainkan baja ringan.

Diketahui proyek dengan sumber dana dari APBD kegiatan pengelolaan pendidikan sekolah dasar, sebesar RP. 492.299.999,99 dikerjakan CV Sinar Geometry alamat Sesekoe, Kelurahan Umanen.

Adapun jenis pekerjaan rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal beserta perabotnya 5 ruang SDK Wehor. Durasinya kerja 100 hari kalender terhitung dari 27 juli-04 november 2021.

Kepsek Daniel Bau menuturkan, mulanya diusulkan dua ruangan kelas karena sudah rusak berat dan usulannya dilayani. Namun karena anggaran yang dialokasikan sisanya cukup besar sehingga dianjurkan konsultan dan PUPR agar rehab lagi ruangan lainnya.

Akui Daniel Bau, sejak awal dirinya tidak pernah bertemu dengan pimpinan CV Sinar Geometry hingga saat ini. Sementara itu RAB proyek baru diketahui belakangan dari tenaga buruh.

“Dari awal kerja saya tidak tahu RAB nya, setelah mereka sudah atap saya minta RAB di tukang sepintas saja saya liat ternyata pakai baja ringan bukan kayu balok. Dalam RAB kuda-kudanya baja ringan, tapi konsultannya bilang bukan itu penyanggah plafon, loh besar-besar begini bagaimana penyanggah plafon. Setelah dicek ternyata semua baja ringan,” jelas dia.

Akibat hal tersebut, dirinya sempat menghentikan pekerjaan rehabilitasi ruangan sekolah. “Saya suruh tukang berhenti kerja, akhirnya Dinas PPO dan PUPR datang dan mereka juga perintahkan bongkar kembali dan pakai baja ringan,” kata Daniel Bau.

Disaksikan media, aktivitas proyek kembali berjalan normal. Dua ruang kelas mulai dipasang baja ringan, sementara dua ruangan yang rusak berat belum dikerjakan.