Wabup Belu Buka Diklat Ketrampilan Kerja Berbasis Unit Komputer
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens resmi membuka Pelatihan dan Pendidikan (Diklat) Ketrampilan Kerja Berbasis Unit Komputer di Kantor Camat Atambua Barat, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Senin (6/9/2021).
Kegiatan Diklat digelar Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Belu dihadiri perwakilan warga binaan Dinas, Kepala Dinas Nakertrans, Laurentius Nahak, Camat Atambua Barat dan Camat Atambua Selatan dengan menerapkan prokes.
Menurut Wabup Aloysius, kegiatan Diklat yang digelar Dinas hari ini bagi warga kita yang terdampak Covid-19. Adapun jenis kegiatan menjahit, perbengkelan dan barber shop dari lima Kecamatan.
“Jumlahnya kurang lebih 100 orang peserta. Harapan kita, ketika adik-adik kita peserta ini dilatih ketrampilan atau skil mereka itu jadi meningkat dan di fasilitasi Dinas mereka bisa buka usahanya secara mandiri,” ujar dia.
Lanjut mantan Kaban Kesbangpol itu, ketika usahanya bisa berjalan dengan baik akan mendatangkan pendapatan dan penghasilan, menimbulkan gejolak pemberdayaan dan kemampuan daya beli.
“Ketika daya beli mereka meningkat, kepuasan mereka meningkat maka kesejahteraan mereka juga bertambah. Secara kemandirian mereka bisa lepas dari orang tua secara finansial,” terang dia.
Aloysius menuturkan, sebaran mereka di lima Kecamatan. Mudah-mudahan, sebaran Diklat pada tahun-tahun mendatang melingkup 12 Kecamatan, 69 Desa dan 12 Kelurahan.
Sementara itu, Kadis Laurens Nahak mengatakan bahwa para peserta ini orang-orang pilihan. Karena apa, ketika pandemi Covid-19 tahun lalu sampai saat ini ada beberapa usaha kecil terdampak bahkan sampai ada yang tutup.
“Suka tidak suka kita tetap memilih mereka dan kita serahkan ke Kecamatan untuk merekrut,” kata dia.
Jelas Nahak, Dinas memiliki tiga kegiatan pelatihan menjahit, perbengkelan dan barber shop karena menurut Pemda, tiga kegiatan itu tidak menghabiskan ongkos yang banyak.
“Beberapa tahun ke belakang, kami evaluasi. Ketika diberikan pelatihan yang lebih berat seperti mobil itu pasti latihannya memakan ongkos yang lebih besar. Maka kami evaluasi tiga kegiatan ini yang bisa kita tangani termasuk memberikan perabotan pasca pelatihan,” terang dia.
Lanjut Nahak, untuk pelatihannya bervariasi. Untuk menjahit selama satu bulan, perbengkelan 14 hari termasuk dengan barber shop.
“Ini latihan dasar, ketika pandemi selesai Pemkab punya kerja sama dengan lima Balai besar di luar NTT. Untuk itu kita akan dorong mereka sampai ke luar Provinsi NTT.
“Kerjasama itu ada di Bandung, Jawa Tengah, Bekasi, Tangerang dengan Medan,” sebut Nahak.