Optimalkan pemanfaatan EBT, Direktur Panas Bumi EBTKE Tinjau TOSS Centre di Ende
Ende, NTTOnlinenow.com – Direktur Panas Bumi EBTKE Harris ST, MT bersama Sahat Simangunsong, S.T., M.T. dari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral dan Riki Firmandha Ibrahim selaku Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) meninjau langsung pembuatan pelet menjadi energi kerakyatan dan bahan bakar co-firing PLTU Ropa Ende di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende pada tanggal 24 Mei 2021.
Harris menyampaikan sudah banyak konsep mengubah sampah menjadi energi, tetapi yang kita lihat di Ende saat ini manfaatnya nyata dan menyelesaikan masalah sampah, polusi udara, dan energi kerakyatan
Lambok R. Siregar selaku Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores menyampaikan, pengolahan sampah menjadi pelet yang sedang dilaksanakan saat ini merupakan teknologi baru hasil inovasi Bupati Ende dengan sinergi “Dari Ende Flores untuk Indonesia” dimana inovasi ini akan menyelesaikan permasalahan sampah, polusi udara dari pembakaran sampah. Inovasi ini diharapkan akan menginspirasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya serta industri untuk memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pengolahan sampah menjadi bahan baku energi kerakyatan, sebagaimana Bung Karno mendapat inspirasi Pancasila dari Kota Ende, ujarnya.
Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) Ende dalam pengelolaannya bersama masyarakat memilah sampah organik dan non organik, dimana sampah organik diproses menjadi pelet, sedangkan sampah non organik berupa sampah plastik dikelola oleh organisasi nirlaba ACIL (Anak Cinta Lingkungan) menjadi produk-produk kreatif. Sedangkan sisanya diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Hal ini tentunya juga sangat membantu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende dalam mengelola sampah dan mengurangi volume pembuangan TPA. Tutur Lambok
Sementara itu, Riki Firmandha Ibrahim selaku Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) menyampaikan, Pemanfaatan sampah barang-barang terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat luar biasa, karena bukan hanya dilihat dari yang membuat, tetapi ekosistem rantai pasok untuk menghasilkan itu melibatkan seluruh unsur daerah baik masyarakat, Keuskupan, Dinas Lingkungan Hidup, lembaga koperasi yang dilibatkan sampai menjadi sesuatu yang bernilai komersial , dikembangkan menjadi skala besar untuk kesejahteraan bersama, katanya.
Senada dengan hal itu, Kepala Sub Bagian Penyiapan Rencana dan Program pada Sekretariat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral Sahat Simangunsong, S.T., M.T. mengatakan bahwa TOSS Ende merupakan sesuatu yang luar biasa dan perlu diketahui oleh beberapa pengembang panas bumi, sekaligus mencontoh teknologi ini menjadi CSR perusahaan dalam rangka memberdayakan masyarakat lokal, karena umumnya pengembang panas bumipun dekat dengan penduduk di pedesaaan yang terbatas dengan sumber-sumber energi seperti untuk memasak, ujarnya.
Haris Abdul Madjid, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende turut menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bersama Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero).
“Kami senang tim dari Jakarta sudah datang ke Ende dan melihat langsung proses pengolahan sampah menjadi energi. Kegiatan yang kami lakukan saat ini menjadi solusi untuk permasalahan sampah yang dihasilkan oleh kota Ende sejumlah 110 ton setiap hari dan 70% adalah sampah biomass yang kami olah menjadi pelet untuk digunakan sebagai energi kerakyatan dan program co-firing PLTU Ropa.” ucapnya.