Hujan Deras, Banjir Setinggi 2 Meter Rendam Desa Dualaus di Perbatasan Belu-Timor Leste

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Banjir akibat curah hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kakuluk Masak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak sore kemarin, Sabtu (13/2/2021) merendam pemukiman warga.

Informasi yang dihimpun NTTOnlinenow.com, rumah milik warga masyarakat di lima (5) dusun wilayah Desa Dualaus daerah pesisir pantai Atapupu perbatasan RI-RDTL terendam banjir setinggi dua meter.

Kepala Desa Dualaus Oktobijalis Nape dikonfirmasi media membenarkan bencana tersebut terjadi sore kemarin saat hujan deras sehingga banjir luapan sungai masuk ke pemukiman warga dalam wilayah Desa.

Dituturkan bahwa, kondisi paling parah di lima dusun yang terendam banjir setinggi dua meter, sedangkan dusun lainnya hanya terendam kurang lebih satu meter.

“Lima dusun yang terendam itu, dusun Laka Ritirai, Laka Ikiri, Lafahin, Berluli dan dusun Susuk. Lima dusun ini paling parah terendam banjir,” terang Nape via telepon seluler, Minggu (14/2/2021).

Hujan Deras, Banjir Setinggi 2 Meter Rendam Desa Dualaus di Perbatasan Belu-Timor Leste

Dijelaskan, akibar bencana tersebut warga di lima dusun mengalami kerugian dimana perabot dalam rumah tangga mengalami kerusakan dan lainnya serta ternak peliharaan terhanyut terbawa arus banjir.

“Barang-barang yang rusak seperti televisi, frizer dan lainnya dalam rumah. Sementara itu, ada ternak warga ayam, babi yang terbawa banjir hingga ke laut,” papar Nape.

Lanjut dia, ketiadaan drainase ditambah luapan air sungai menyebabkan banjir merendam perkampungan. “Banjir dari kemarin sore jam 6 sampai 9 malam baru reda,” ungkap dia.

Dikatakan, pihak pemerintah desa setempat langsung menghubungi pihak BPBD Belu dan melakukan pendataan terhadap warga di lima yang rumahnya terendam air.

“Semalam kita langsung lakukan pendataan dan tidak ada korban jiwa. Hasil pendataannya terkait bencana dan kerugian sudah kita laporkan ke pihak Bencana,” papar Nape.

Lebih lanjut disampaikan, selain merendam pemukiman warga hujan deras juga mengakibatkan material batu, tanah di gunung tergerus air dan menutup jalan raya (jalur utama trans timor) seperti di depan kantor Desa Dulaus serta beberapa titik lainnya.