Kasus Penghadangan dan Penganiayaan Oleh Bupati TTU. Korban Membenarkan Video Viral Saat Diserang Raymundus Fernandes

Bagikan Artikel ini

Laporan Judith Lorenzo Taolin
“Korban Margorius Bana : Ray aniaya saya, anaknya berteriak Bapak cukup sudah sambil berusaha melerai dipukulan ketiga.
Charly Bakker : Ray Tantang Saya Duel dan Selus Doki Cekik Saya Dalam Mobil”

Kefamenanu, NTTOnlinenow. Com – Margorius Bana alias Goris Bana (42), warga Jalan El Tari RT 001/RW 01, Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, mengadukan secara resmi Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, kepada aparat Kepolisian Resor (Polres) TTU, Senin 7 Desember 2020 lalu.

Pasalnya Bupati TTU menganiaya dirinya ketika terjadi bentrok antar massa pendukung Pilkada TTU di Desa Oeolo, Kecamatan Musi, Minggu (6/12/2020) malam.

“Bupati Ray tinju saya tiga kali pakai tangan kiri. Pertama di bagian dada, kedua di bahu kiri dan ketika di dagu dekat pipi kanan. Mungkin karena dia pakai cincin sehingga dagu sempat luka dan bengkak. Pas dipukulan ketiga, anaknya yang bernama Pah memeluk Ray sambil berteriak Bapak cukup sudah,” jelas Bana kepada NTTOnlinenow.com di Kefamenanu, Selasa (15/12/2020).

Padahal, lanjut Bana, ia tidak punya masalah atau dendam dengan Bupati TTU sebagai pribadi maupun sebagai pejabat. Ia menduga Bupati TTU menganiaya dirinya terkait Pilkada Serentak TTU yakni dukung mendukung paket pasangan calon tertentu.

“Saya akan proses hukum kasus ini sampai tuntas. Saya juga sudah ambil Visum et Repertum di rumah sakit, diantar dan ditemani penyidik dari Polres TTU,” tukasnya kesal.

Terkait tudingan bahwa peristiwa itu disetting atau faktanya hoax, Goris Bana membantah keras.

“Bupati aniaya saya itu benar terjadi seratus persen. Disaksikan banyak orang, termasuk teman-teman saya tujuh orang dalam mobil yang kami tumpangi. Jadi kalau ada yang bilang video siaran langsung lewat akun Facebook itu hoax, itu salah besar. Sebab saya sendiri menjadi korban langsung dianiaya Bupati TTU dan disaksikan banyak orang,’ tandas Goris Bana berkali-kali.

Paulus Charles Bakker alias Charly Bakker, salah satu saksi mata yang menumpang di mobil APV putih bersama Goris Bana, yang dikonfirmasi terpisah membenarkan bahwa Bupati TTU telah menganiaya dengan meninju tubuh Goris Bana sebanyak tiga kali.

“Bahkan sebelum pukul Goris Bana, Ray sempat tantang saya untuk turun dari mobil untuk berduel. Tapi saya tidak turun. Lalu salah satu anak buah Bupati TTU, Selus Doki, mencekik saya dari belakang. Ini yang buat saya tidak puas,” jelas Charly Bakker.

Bupati TTU Bantah

Sementara itu Robert Salu, S.H, Penasihat Hukum Bupati, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, membantah keras kliennya memukul Goris Bana.

“Saat peristiwa terjadi Bupati sedang bersama tokoh adat duduk-duduk dan makan di lopo. Bupati berada di sana karena diundang suku Opat untuk hadir dalam ritus adat suku Opat,” bantah Robert Salu.

Sayang sekali, bantahan Robert Salu sebagai Kuasa hukum Bupati Raymundus Fernandes sangat bertolak belakang dengan apa yang disaksikan langsung oleh NTTOnlinenow.com di TKP, Minggu malam (06/12/2020) lalu bersama 7 saksi lainnya yang berada dalam mobil Inova.

Sesuai fakta yang terekam dan terdokumentasikan dengan baik , Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt di masa tenang jelang pencoblosan, pada tengah malam terlibat adu jotos dengan rakyatnya sendiri di tengah jalan umum.

Kronologis kejadian Penghadangan mobil dan saling adu jotos antara Ray, tim Sukses paket Sehati di desa Oeolo disaksikan langsung oleh NTTOnlinenow.com.

Berikut Kronologis Penghadangan dan Penganiayaan oleh Bupati Raymundus di desa Oeolo Kecamatan Musi, Kabupaten TTU yang dilihat dan disiarkan langsung dari TKP.

Awalnya, media NTTOnlinenow.com mendapat informasi bahwa sore itu, pada hari Minggu (06/12/2020) sekitar pukul.18.00 wita Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes S.Pt, yang juga suami dari Calon Bupati TTU Kristiana Muki dari paket Sehati akan membagi beras kepada masyarakat di beberapa lokasi, di minggu tenang.

Berdasarkan informasi tersebut NTTOnlinenow.com meminta masyarakat untuk menghubungi Panwaslu, karena itu merupakan tugas mereka dalam mengawasi jalannya Pilkada.

“Bisa koordinasi dengan pihak Panwaslu”, jawab NTTOnlinenow.com.

Setelah itu tidak ada kabar yang diterima lagi dari masyarakat. Namun malamnya, tepat pukul 22.45 wita NTTOnlinenow.com mendapat telepon dari masyarakat bahwa tim sukses paket Fresh sudah mengepung Raymundus Sau Fernandes di desa Oeolo Kecamatan Musi.

Itu baru sebatas informasi yang didengar dan NTTOnlinenow.com mulai mengecek kebenarannya. Lewat seorang teman, kami dapat info akurat bahwa Ray masih berada di TKP dan tadinya terjadi keributan dengan timses dari salah satu paket, FRESH. Mengingat situasi di sana sudah memanas, TKP agak jauh dari kota dan sementara hujan deras, NTTOnlinenow.com menitip diri ikut teman – teman di atas mobil Inova milik kakak Ikun Thall yang akan ke sana agar bisa melakukan tugas peliputan. Ketika hampir tiba di TKP ada informasi bahwa Ray telah keluar dari TKP dan suasana sudah kembali kondusif. Namun karena sudah dekat TKP, NTTOnlinenow.com berniat mengkonfirmasi ke tuan rumah tempat pertemuan sesuai informasi yang diterima. Apakah benar ada pertemuan – pertemuan tertentu di masa tenang ini antara masyarakat, dengan Ray dan tim Paslon Paket Sehati.

Namun belum tiba di tempat tujuan, dua mobil iring – iringan kami di hadang di tengah jalan umum oleh orang tak di kenal. Mereka turun dari mobil, menghampiri mobil APV putih di depan, sedangkan saya bersama tujuh teman lainnya berada di dalam mobil tepat di belakang mobil APV yang dihadang sehingga bisa terlihat dengan jelas aksi penghadangan dan baku pukul itu. Dan pada saat itu terlihat dengan jelas, betul Ray Fernandes terlibat saling adu jotos, bahkan NTTOnlinenow.com sempat merekam dan melihat secara langsung Ray memukul Goris Bana. Ada korban penganiayaan lain, Paulus Charles Bakker. Dan masih banyak tim paket Sehati yang tidak dikenal dengan jelas hadir di TKP dibawah pimpinan Raymundus.

NTTOnlinenow.com juga sempat melakukan siaran langsung lewat akun facebook, namun dihentikan siaran langsungnya di menit ke tujuh lebih beberapa detik dengan tujuan agar tidak diketahui keberadaan media ini lantaran massa mulai beringas.
Selus Doki dan sejumlah pemuda datang memukul – mukul pintu, kaca mobil depan, samping kiri kanan dan memaksa seluruh penumpang mobil Inova turun. Kaca depan mobil Inova yang ditumpangi retak panjang .

Tonton siaran langsung kejadian penghadangan dan penganiayaan Bupati Raymundus Fernandes terhadap warganya sendiri : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10224438926424755&id=1354271839

Selus Doki yang dikenal jelas terus memaksa dan memukul – mukul pintu mobil minta segera dibuka dan kami harus turun. Semua tetap diam di dalam mobil dan teman yang menyetir, berusaha memutar mundur mobil dan keluar dari TKP. Mobilpun mundur dan kami mencari tempat untuk keluar. Dalam kecepatan tinggi mobil bergerak di tengah hujan yang mulai deras, sampe menyebabkan mobil Inova yang ditumpangi masuk dalam selokan dalam saat mundur.

Entah bagaimana sampai mobil belakang kanan masuk dalam selokan, gelap sekali malam itu. Saat itu sudah ada beberapa polisi di TKP. Tapi ada beberapa pemuda dari pihaknya Ray terus berlari mengejar penumpang mobil Inova. Karena ban mobil sudah dalam selokan, teman lain berusaha turun dan bantu mengangkat mobil dari belakang. Selaku pewarta berita yang tidak mungkin berdiri sendiri di sana dalam situasi yang memanas, saya berusaha menyelamatkan diri dari kejaran massa, masuk ke pekarangan rumah warga di sekitar TKP.

Nampak beberapa pemuda mulai brutal menuju mobil sambil teriak – teriak. Ya, sayapun turun dari mobil, berlari menuju salah satu rumah warga dengan niat meminta bantuan karena mereka (beberapa pemuda)sudah semakin dekat ke arah kami. Disitulah saya terjatuh dan menyebabkan kaki saya mengalami keseleo berat. Ada satu pemuda, kulitnya hitam, berambut keriting panjang sebahu yang terus mengikuti mobil kami dan berjalan mondar mandir mengitari mobil kami tapi tidak ada yang mengenal dia. Semua hanya tau dia tergabung dalam timnya Ray.
Selang beberapa menit mobil baru berhasil dikeluarkan dari dalam selokan dan semua berhasil menyelamatkan diri kembali ke Kota Kefamenanu.

Sampai di kota mobil langsung menuju Polres TTU, dan beberapa saat berada disana media ini sempat membuat postingan video live di facebook yang menunjukan suasana keadaan di kantor polres yang sangat ramai dan mulai memanas. Dan karena merasa kurang sehat akibat kaki yang keseleo maka saya memutuskan pulang, hingga saat ini saya belum memberikan keterangan ke pihak kepolisian karena kondisi tidak memungkinkan.

Sementara saya masih berkoordinasi, jika pihak kepolisian bisa mengambil keterangan di rumah saya siap memberikan keterangan sesuai fakta di lapangan.

Aksi brutal yang dipertontonkan Bupati Raymundus di tengah jalan umum pada malam hari, disaksikan langsung dari jarak dekat oleh Melky Fernandes (adik Raymundus), Mariano Fernandes (Pah, anak Raymundus), Selus Doki, Willy Sonbay alias Jenggo, Le Ray, Goris Ukat, Unu Kalle, Mikhael Nggadas, Eman (petugas SPBU km 4) dan masih banyak tim sukses yang tidak dikenal lantaran gelap.

Untuk diketahui, saat NTTOnlinenow.com tiba di TKP pada malam kejadian, insiden baku pukul antara massanya Ray dan timses paket FRESH telah selesai. Massa paket FRESH dan massanya Ray sudah tidak terlihat di sana. Bahkan sejak keluar dari kota menuju TKP, sama sekali tidak terlihat ataupun berpapasan dengan satu mobilpun di tengah jalan, hingga mobil memasuki desa Oeolo. Tiba – tiba saja Ray muncul entah darimana, bersama tim nya menghadang dua mobil termasuk yang ditumpangi NTTOnlinenow.com dan menganiaya orang – orang yang menumpang di mobil APV putih yang mendahului kami.

Kasus penghadangan dan penganiayaan dengan pelaku utama, Bupati Raymundus dan oknum tim sukses paket Sehati telah dilaporkan korban ke Polres TTU. Kedua korban, Margorius Bana dan Charly Baker didukung keluarga besar masing – masing, untuk menempuh jalur hukum.

Keterangan Foto : Margorius Bana memberikan keterangan kepada polisi terkait tindak pidana Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes menganiaya dirinya.