Pjs Bupati Belu Buka Sosialisasi Imunisasi Bagi Toga dan Tomas se-Kabupaten

Bagikan Artikel ini

Atambua, NTTOnlinenow.com – Pjs Bupati Belu, Zakarias Moruk resmi membuka sosialisasi program imunisasi bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Belu bertempat di aula SMKK, Rabu (18/11/2020).

Kegiatan terapkan protokol Covid-19 dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Belu, dr. Joice Manek, Sekretaris Dinkes Theresia Un, pengelola program imunisasi Puskesmas, Kepala Desa serta toga dan tomas dari 12 Kecamatan di Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL.

Dalam sambutannya, Pjs Bupati Belu Zakarias Moruk mengatakan, kegiatan ini kegiatan yang sangat luar biasa diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan kepada kita semua dapat memahami dengan baik tentang program imunisasi bagi keluarga dan anak kita.

“Pembangunan kesehatan merupakan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mensejahterakan kita semua dari 0 bulan sampai kita menutup mata. Karena kesehatan menjadi faktor penting bagi kita semua untuk kita bisa beraktivitas kita bisa sehat kita bisa kuat untuk menjalankan aktivitas kita karena kita dengan mobil ini berbeda kalau mobil berhenti berarti selesai,” ujar dia.

Jelas Moruk, kegiatan sosialisasi program imunisasi sangat membantu khususnya kita di kabupaten Belu dan ini merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan RPJMD Kabupaten Belu di mana ada upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. “Bapak Gubernur memerintahkan kepada kami kita di jajaran Kesehatan tidak boleh melegalkan rencana kematian-kematian harus 0,” terang dia.

Tentang perbaikan gizi kondisi Kabupaten Belu diketahui bahwa kondisi alam topografi yang cukup terbatas dengan kebutuhan air bersih maka kebutuhan gizi harus menjadi suatu pola bagi kita untuk kita bisa memanfaatkan perbaikan gizi kepada setiap masyarakat kita. Hal itu bisa mempercepat menurunkan prevalensi stunting saat ini kita di kabupaten Belu masih 21,9% stanting kita berharap tahun depan bisa turun.

“Kita ketahui kondisi alam terbatas kebutuhan air bersih. Untuk perbaikan gizi ini tugas pihak petugas kesehatan, Desa dan pengelola program imunisasi di kecamatan dan desa untuk terus melakukan pemantauan guna turunkan stunting. Nanti Bapak Ibu sekalian ini adalah tugas-tugas teman kita kesehatan kepala desa penggarap-penggarap imunisasi di desa untuk terus memantau,” pinta Moruk.

Pjs Bupati Belu Buka Sosialisasi Imunisasi Bagi Toga dan Tomas se-Kabupaten

Tambah dia, imunisasi merupakan preventif efisien dalam mencegah penyakit berbahaya. Untuk itu kepada petugas petugas kesehatan berharap untuk tidak jenuhnya terus memantau anak-anak kita yang ada di setiap desa di setiap Kecamatan untuk membantu setiap pertumbuhan kesehatan mereka pemerintah terus mendorong program prestasi dan program-program lain.



“Untuk itu kami mohon dukungan dari tokoh agama tokoh masyarakat terkait program imunisasi untuk kesejahteraan anak. Untuk itu kepada petugas kesehatan terus memantau,” tutup Moruk.

Sebelumnya, dalam laporan panitia bahwa pembangunan bidang kesehatan saat ini mempunyai beban ganda (Double Burden), yaitu beban masalah penyakit menulamdan penyakit degenerative Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat cost effective

Menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas kementerian Kesehatan sebagai salah satu beluk nyala komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khusunya untuk menurunkan angka kematian
pada anak.

Cakupan Imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata diseluruh wilayah. Hal ini bertujuan untuk menhhindarkan terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya kejadian luar biasa. Untuk meningkatkan cakupan imunisasi maka diharapkan adanya keterlibatan dari seluruh lapisan masyarakat terutama peran tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan untuk memberikan informasi dan pemahaman akan pentingnya imunisasi terutama bagi tumbuh kembang anak.

Tujuan umum kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan tokoh masyarakat dan tokoh agama tentang pentingnya imunisasi untuk kesehatan. Sementara tujuan khusus, tokoh masyarakat, agama mengetahui manfaat imunisasi bagi bayi, balita, anak sekolah dan Wanita usia subur. Tokoh masyarakat dan tokoh agama mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. Tokoh masyarakat dan tokoh agama mengetahui efek samping dari Imunisasi.

Narasumber dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan provinsi, dr Spesialis Anak dan Kadis Kesehatan Belu.(YB/Adbetorial-Dinas Kominfo Belu)