Pemkab Belu Fokus Tingkatkan Peluang Berwirausaha
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kabupaten Belu fokus terhadap program pemberdayaan masyarakat di perbatasan RI-RDTL. Salah satu langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan dan peluang berwirausaha.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Belu, Laurentius Nahak, sejumlah pelatihan terus dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan berwirausaha untuk masyarakat Belu.
Dituturkan bahwa, upaya peningkatan melalui berbagai kegiatan pembiayaan yang bersumber dari APBN, APBD I, dan APBD II dan lainnya. Bahkan kegiatan sudah dilakukan setiap tahunnya diera kepemimpinan Bupati Willybrodus Lay dan Wabup J. T Ose Luan.
Dijelaskan, untuk tahun 2020 Dinas Nakertrans memberikan pelatihan tenaga kerja berbasis masyarakat. Anggaran bersumber dari APBD II antara lain pelatihan menjahit diikuti 10 peserta di Lebur-Desa Mandeu, pelatihan salon kecantikan berjumkah 10 peserta di Kelurahan Umanen, dan pelatihan sablon berjumlah 10 peserta di Kelurahan Beirafu kecamatan Atambua Barat.
Selain itu, di tahun 2020 ada program pelatihan dari Kementrian Tenagakerja, melalui APBN, dan pelatihan berlangsung di luar NTT untuk empat kelas sehingga kita memfasilitasi untuk kelancaran kegiatannya pelatihan tersebut.
“Pelatihan empat kelas terdiri dari pelatihan pariwisata 2 peserta di Medan, pelatihan menjahit pakaian dasar yang diikuti 4 peserta di Semarang, pelatihan menjahit pakaian dasar anak-anak berjumlah 4 peserta di Semarang, pelatihan las besi baja diikuti 12 peserta di Serang Banten dan pelatihan barber atau gunting rambut pria yang berjumlah 12 peserta di Wisma Klaben,” terang Nahak.
Masih menurut dia, di tahun 2019 pelatihan tenaga kerja dengan pembiayaan sumber APBD I yakni pelatihan Pengolahan Makanan Lokal pembuatan kue, berjumlah 30 peserta di Atambua, pelatihan otomotif kendaraan roda 2 peserta berjumlah 5 di BLK Kupang, dan pelatihan Meubeler berjumlah 5 peserta di BLK Kupang.
Sementara untuk pelatihan yang bersumber dana APBN khusus Tugas Pembantuan antara lain Pelatihan menjahit berjumlah 20 peserta di Atambua, Pelatihan Perbengkelan berjumlah 20 peserta di Atambua, Pelatihan Pembuatan Abon ikan berjumlah 20 peserta di Kelurahan Tenukiik, dan Pelatihan tenun ikat pewarna alam berjumlah 20 peserta di Desa Kewar.
“Pelatihan tenaga kerja berbasis masyarakat dengan sumber dana APBD II antara lain pelatihan menjahit berjumlah 20 peserta di Desa Mandeu Lebur, pelatihan Salon Pria berjumlah 20 peserta di Kelurahan Manuaman dan pelatihan Sablon berjumlah 20 peserta di Kelurahan Lidak,” sebut Mantan Kadis Peternakan itu.
Sedangkan pelatihan dengan dana APBN yakni Adminstrasi Perkantoran berjumlah 5 peserta di Semarang, pelatihan Operator Bordir berjumlah 4 peserta di Semarang, pelatihan nenjahit pakaian dasar berjumlah 7 peserta di Semarang, pelatihan Teknisi audio video berjumlah 3 peserta di Bekasi.
Pelatihan Teknisi AC/Pendingin berjumlah 2 peserta di Bekasi, pelatihan desain grafis diikuti 2 peserta di Bekasi, pelatihan teknisi HP berjumlah 4 peserta di Bekasi, Pelatihan Teknik Komputer berjumlah 4 peserta di Bekasi, dan pelatihan Otomotif dan teknik menggambar 2D berjumlah 16 peserta di Bandung.
Mantan Kabag Ekonomi Setda Belu itu menjelaskan untuk tahun 2018, ada pelatihan tenaga kerja yang pembiayaannya bersumber dari APBD I berupa pelatihan meubeler berjumlah 16 peserta di Atambua.
Lanjut Nahak, untuk pelatihan tenaga kerja yang bersumber dari APBD II di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi NTT antara lain pelatihan baja ringan berjumlah 10 peserta, pelatihan asisten rumah tangga berjumlah 10 peserta, pelatihan baby sister berjumlah 10 peserta, pelatihan salon wanita berjumlah 10 peserta dan pelatihan menjahit berjumlah 10 peserta.
“Kegiatan pelatihan tahun 2018 yang bersumber dari APBN khusus Tugas Pembantuan yakni, pelatihan tenun ikat pewarna alam berjumlah 10 peserta di Kelurahan Fatubenao, pelatihan menjahit berjumlah 10 peserta di Kelurahan Fatubenao, pelatihan tenun ikat pewarna alam berjumlah 20 peserta di Desa Sadi, dan pelatihan pengolahan abon ikan, kerupuk ikan, serta kiri-kiri berjumlah 20 peserta di Desa Dualaus,” papar Nahak.
Sedangkan, pelatihan tahun 2018 yang bersumber dari APBN khusus dana Desmigratif untuk purna Pekerja Migran Indonesia antara lain pelatihan tenun ikat pewarna alam berjumlah 20 peserta di Desa Tulakadi, pelatihan budidaya tanaman hortikultura berupa bawang/cabai berjumlah 20 peserta di Desa Tulakadi, pelatihan Budidaya tanaman hortikultura berupa jarum tiram berjumlah 20 peserta di Desa Tulakadi.
Pelatihan perbengkelan berjumlah 20 peserta di Desa Tulakadi, pelatihan budidaya tanaman hortikultura jenis tanaman nenas berjumlah 20 peserta di Desa Nanaet dan pelatihan Tenun Ikat pewarna alam berjumlah 20 peserta di Desa Nananet. (YB/Advetorial-Dinas Kominfo Belu)