Para Ketua Komite Diminta Tidak Menjadi Oposan di Sekolah

Bagikan Artikel ini

Laporan Alvaro S. Marthin
Ruteng, NTTOnlinenow.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Linus Lusi, berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sadar Wisata Ruteng, kabupaten Manggarai, Jumat, 4 September 2020.

Kunjungan Linus Lusi kali ini merupakan yang pertama kalinya pasca dirinya dilantikya Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi Kadis P&K NTT belum lama ini di Kupang. Agenda utama kunjungannya adalah rapat koordinasi bersama seluruh para Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Luar Biasa (SLB), Ketua Yayasan dan Para Ketua Komite Sekolah Se-Kabupaten Manggarai yang berlangsung di Aula SMK Sadar Wisata Ruteng. Rapat tersebut mengusung tema, “Restorasi Kebangkitan Pendidikan Revolusioner Menuju NTT Cerdas, NTT Bangkit, NTT Sejahtera”.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas PK Manggarai, Maksimus Gandur. Dalam sambutannya, Maksi menyoroti terkait rentang kendali manajemen sekolah, khususnya soal kewenangan SMK dan SMA yang dibawah kendali oleh provinsi.

Pasalnya, rentang kendali berkaitan dengan kewenangan merupakan salah satu persoalan mendasar yang dihadapi sekolah-sekolah di daerah (kabupaten) selama ini. Penyelesaian masalah lamban dan bahkan tidak nyambung, termasuk rencana pembangunan sekolah baru. Karenanya, Ia meminta agar hal itu sekiranya dapat didiskusikan kembali di tingkat provinsi.

“Kami berharap Bapak (Kadis PK NTT) jalan keliling dulu ke seluruh sekolah di kabupaten Manggarai untuk megawasi secara langsung. Mungkin kita perlu bersinergi kembali terkait dengan kewenangan-kewenangan. Contoh, terkiat dengan persoalan-persoalan yang terjadi di tingkat kabupaten, terpaksa harus menunggu dulu dari propinsi. Sebaiknya itu harus didiskusikan kembali terkait rentang kendali. Selama ini banyak soal yang tidak terselesaikan dan tidak nyambung, termasuk sejumlah SMA yang belum memiliki gedung, masalah kesejateraan guru, kenaikan pangkat berkala, dsbnya. Itu hrs didiskusikan lebih lanjut nantinya,” ujar Maksimus Gandur.

Sementara, Kadis PK NTT, Linus Lusi, dalam sambutannya meminta kepada para Ketua Komite Sekolah agar tidak menjadi oposan di sekolah, tetapi berkerjasama mendukung Kepala Sekolah, menjadi katalisator yang hidup dan mediator yang tangguh.



“Bapak-bapak ketua komite yang saya cintai, kekuatan dan keuletan ketua komite ada dia punya pamrihnya. Pamrih yang ada di sekolah, pamrih yang ada di Sang Ilahi, “Mori Kraeng” dalam tataran budaya Manggarai, betul,?” tandas Linus Lusi.

Karena itu, lanjut dia, benahi sekolah, dukung kepala sekolah bukan menjadi sebuah oposan bagi kepala sekolah, bagi pengawas dan para guru, tapi menjadi kalisator yang hidup, mediator yang tangguh dan menyelaraskan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.

“Ada kepala sekolah karena satu dan lain hal, janganlah berbicara seperti seorang terdakwa. Sebagai sesama saudara berbicaralah empat mata,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Linus menyebutkan, persoalan-persoalan pendidikan yang selam ini rentan terjadi di Tanah Manggarai dan Manggarai Raya, soal Guru Kontrak, Guru Komite, Tamsil, keterlambatan sertifikasi, ijin operasional yang berbelit-belit. Namun dirinya berjanji, dimasa kepemimpinannya semuanya akan dipermudah.

Hal itu dilakukan agar NUPTK terlayani, termasuk hak-hak kependidikan secara regulative bisa terselesaikan. Akan tetapi, dia mengingatkan, hal itu tidak menjadi batu sandungan untuk kepentingan para pendidik, pengawas dan para kepala sekolah.

“Di kepemimpinan kami bersama teman-teman, hari ini lengkap kita proses.Hari ini baru masuk satu berkas kita proses saja. Kurang dua saja kami proses. Kurang tiga juga kami proses. Kurang sepuluh juga kami proses, asal ada itikad dari masyarakat. Supaya dia punya NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) bisa dilayani, supaya dia punya hak-hak kependidikan secara regulative bisa terselesaikan dan kita tidak boleh menjadi batu sandungan untuk kepentingan para pendidik, untuk kepentingan para pengawas dan apalagi kepala sekolah yang gagah perkasa dan gagah perwira di depan saya ini,” terang Linus Lusi dihadapan peserta rapat.