Pengangkatan PTT Oleh Bupati Raymundus Fernandes, GARDA TTU : Diduga Ada “Politik Dagang Sapi” Dalam Kasus Itu
Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Ketua Gerakan Rakyat Peduli Demokrasi dan Keadilan (Garda) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Paulus Modok, S.E, menduga keras ada praktek ‘politik dagang sapi’ dalam proses pengangkatan guru pegawai tidak tetap (PTT) atau guru tenaga kontrak (teko) tahun 2018 sampai 2019 di Kabupaten TTU.
“Proses pengangkatan guru teko dengan jumlah sangat fantastis itu terjadi ketika jelang dan saat pesta demokrasi pemilihan legislatif dan pilpres. Diduga ada janji-janji dan tawaran-tawaran serta kesepakatan politis secara diam-diam (politik dagang sapi, Red) antara pengambil keputusan dengan para calon guru teko. lni dugaan, bukan tuduhan,” jelas Ketua Garda TTU. Paulus Modok, S.E, Senin (8/6/2020).
Di dalam politik, lanjut Modok, segala sesuatu niscaya atau segala sesuatu bisa dimungkinkan. Segala potensi dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Diantaranya mempraktekkan ‘politik dagang sapi’ itu.
“Jika pada tingkat atas mengaku tidak ada perintah untuk politik dagang sapi, tapi di tingkat bawah, anak buahnya secara terang-terangan mempraktekkan cara itu. Bahkan disertai ancaman-ancaman. Misalnya tidak akan diproses SK pengangkatan sebagai guru teko jika tidak mendukung A dan B atau partai A dan B,”jelas Modok.
Untuk membuktikan ini, Modok meminta jaksa secara random atau acak meminta keterangan dari para kepala sekolah yang menerbitkan rekomendasi dan para guru teko. “Pasti mereka akan berbicara jujur. Dan pasti akan terungkap jelas,” jelas Modok.
Dengan meminta keterangan dari para kepsek dan guru teko, akan terungkap juga rekomendasi kepsek dibuat dan SK pengangkatan guru teko diterbitkan tidak sesuai prosedur tetapi atas ancaman-ancaman guna meloloskan janji-janji politik tersebut.
“Buktinya ada ibu rumah tangga tanpa dasar kompetensi yang sah tiba-tiba diangkat jadi guru teko. Ada siswa SMA yang baru tamat sekolah, langsung diangkat jadi guru teko, ada sarjana pertanian diangkat jadi guru teko, dan masih banyak lainnya,” papar Modok.
Keterangan Foto : Penyerahan Petisi kepada Kajari TTU, oleh Ketua Garda