Nelayan Deklarasi SNI Cabang Flores Timur

Bagikan Artikel ini

Waiwerang, NTTOnlinenow.com – Nelayan di Kabupaten Flores Timur menggelar Deklarasi sekaligus Pelantikan Pengurus Pelaksana Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Cabang Kabupaten Flores Timur. Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Semangat Luhur, Bersama Kita Jaga Laut dilaksanakan di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur pada hari Sabtu, 18 Januari 2020.

Agenda ini juga dirangkaikan dengan Dialog yang bertemakan paradigma kebijakan berbasis Kultur dengan orientasi kesejahteraan nelayan. Hadir sebagai pembicara dari pihak Pemerintah Daerah diantaranya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Flores Timur, Petrus Pedo Naran, dan Kabid PU & PSDP Dinas Kelautan dan Perikanan, Dus Demon, serta Camat Adonara Timur, Dami Wuran. Polres Flotim diwakili oleh Kasat Bimas, Herono Budiono.

Petrus Pedo Naran selaku pejabat yang mewakili Bupati, setalah mengukuhkan Pengurus Cabang SNI Flores Timur Periode 2020 – 2023, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi kepada Pemuda dan Nelayan atas inisiatif terbentuknya cabang organisasi nelayan nasional di kabupaten Flores Timur. Harpannya, dengan keberadaan organisasi berbasis nelayan dapat bersama pemerintah membangun sektor kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat daerah. Karena pemerintah sangat membutuhkan peran dan dukungan masyarakat untuk menyusun dan melaksanakan kebijakannya.

Budi Laksana, selaku Sekretaris Jenderal SNI yang memimpin langsung acara deklarasi dan pelantikan serta ikrar pengurus, menyampaikan rasa bangga dengan terbentuknya SNI di Flores Timur. Bagi Budi, semangat dan kebanggaan menjadi nelayan dan keluarga nelayan tidak boleh luntur oleh karena perkembangan jaman atau suatu kondisi yang sulit bagi pekerjaan nelayan, karena menjadi nelayan adalah pekerjaan mulia. Ia berharap, generasi kita harus bangga dengan pekerjaan orangtua sebanga nelayan.

Deklarasi dan pelantikan ini diikuti oleh perwakilan nelayan dari beberapa kecamatan di Flores Timur, antara lain Kecamatan Adonara, Solor Timur, Larantuka, Adonara Timur, dan Ile Boleng, serta perwakilan pengurus SNI Cabang Kabupaten Ende.

Struktur Pengurus Pelaksana Cabang, terdiri dari Ketua Umum, Wawan Abdullah Goran, Wakil Ketua, Umar Hamid, Sekretaris Umum, Mansur Yani, Bendahara Umum, Simat Irwan, Kabid Internal, Firman Tokan, Kabid Humas, Aklan Lewar, Kabid Pemberdayaan, Abdullah Goran Tokan, Kabid Infokom, Hasan Usman, beserta departemen-departemen.

Wawan dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pekerjaan sebagai nelayan bagi masyarakat Flores Timur bukan hanya urusan ekonomi, tetapi juga sebagai identitas luhur sebagai masyarakat Lamaholot. Sehingga keberadaan nelayan jangan hanya dipandang dari aspek ekonomi saja, namun lebih dari itu adalah aset luhur yang harus dirawat dan dibina. Ia mengakui, persoalan yang dirasakan oleh nelayan saat ini diantaranya, keluhan mengenai pengurusan dokumen, patroli dari oknum aparat yang terkesan menakuti nelayan, terutama nelayan yang belum melengkapi dokumen kapal akibat lelah saat pulang melaut atau belum begitu terbiasa mengurus sendiri dokumen di perkantoran instansi terkait, dan masalah monopoli harga pasar ikan oleh oknum dari kelompok tertentu.

Semua hal diatas terjadi, menurut Wawan, diakibatkan kurangnya ruang diskusi atau komunikasi antar nelayan dan pemerintahnya, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Ruang itu, lanjut Wawan, hanya dapat diwujudkan secara efektif jika semua komponen kekuatan nelayan terorganisir secara baik dalam suatu organisasi berbasis nelayan.

Setelah kegiatan ini, masing-masing pihak, baik Pemda, Polres, Instansi yang berkepentingan, dan SNI Cabang Flotim berencana menindaklanjuti rekomendasi dialog untuk dibahas bersama demi menemukan solusinya. (ntt-jr)