RSU Siloam Labuan Bajo Berhasil Selamatkan Bayi Seberat 5,4 Kg

Bagikan Artikel ini

Laporan Alvaro Saputra
Labuan Bajo, NTTOnlinenow.com – Pihak Rumah Sakit Umum Siloam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur berhasil selamatkan bayi seberat 5,4 kilo gram melalui bedah sesar, Selasa (6/3).

Bayi itu berjenis kelamin pria, dengan berat badan lahir 5,4 kg atau 5430 gram, dengan panjang badan lahir 59 centi meter.

Bayi tersebut merupakan putra kelima atau bungsu dari pasangan suami dan istri, Junaedi 43 tahun bersama Sarifah 37 tahun warga kampung Sernaru Labuan Bajo.

Dokter Paulina Febrianty, SpOG yang menangani pasien itu mengatakan, kelahiran bayi dengan berat badan seperti ini sebenarnya tidak lazim. Kelahiran bayi tersebut dikategorikan tidak normal.

Secara umum kelahiran normal biasanya dengan berat rata-rata dibawah 4 kilo gram.

“Ya, biasa juga 4 lebih sedikitlah,” tambah Febrianty.

Sementara itu, Junaedi ayah dari bayi itu kepada wartawan mengatakan, proses kehamilan Sarifah isterinya memang terbilang tidak tepat waktu karena melewati jangka waktu kalender kehamilan.

Berat badan ibu bayi sebelum melahirkan mencapai 110 kg.

Kelahiran 4 orang anaknya yang sebelumnya normal-normal saja, dengan kisaran berat badan masing-masing, yaitu anak pertama 3,5 kg, anak kedua 4 kg, anak ketiga 4,2 kg, dan anak keempat 4,8 kg.

“Kelahiran anak kami sebelumnya normal saja, tidak seperti kali ini,”tuturnya.

Junaedi juga menambahkan, sebelum isterinya itu dilakukan tindakan medis oleh pihak Rumah Sakit Umum Siloam Labuan Bajo, Sarifah, mengalami sesak napas, sehingga pihak rumah sakit siloam labuan bajo memutuskan untuk segera melakukan tindakan penyelamatan terhadap pasien dan bayi dengan cara sesar.

“Dia sempat mengalami sesak napas, makanya kami cepat membawanya ke RSU Siloam ini,” tuturnya.

Proses operasi berjalan aman dan lancer tanpa hambatan sedikitpun.

Saat ini kondisi ibu dan bayi sehat. Namun keduanya masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.

Selain itu, demi kesehatan Sarifah (ibu bayi), maka pihak keluarga bersama dokter memutuskan steril kandungan atau tubektomi.